Mungkin Anda pernah atau bahkan sering merasa diremehkan oleh orang lain. Bukan hanya itu, tindakan mereka terkadang bahkan di luar batas dari mulai merendahkan, menghina sampai membuat Anda jatuh secara mental. Kita sebut orang-orang ini sebagai orang toxic atau beracun. Ya, mereka beracun karena membawa dan bahkan memaksakan energi negatif ke dalam tubuh kita. Akibatnya, kita bisa menjadi down atau minder dan akhirnya mental kita pun tidak seimbang. Cara menghukum orang toxic memang berbeda. Anda perlu membaca artikel ini.
Cara Menghukum Orang Toxic
Jika di circle atau lingkarang pertemanan kita, ada orang yang memiliki sikap toxic, memang sebaiknya kita hindari, jauhi bahkan jangan sekali-kali berbaur. Orang toxic dipenuhi dengan energi negatif yang menguasai diri mereka. Jika kita mental atau emosi kita mudah tidak stabil, maka ini akan mempengaruhi kesehatan mental kita. Padahal kita membutuhkan mental yang sehat agar fisik juga sehat dan hidup bahagia serta sejahtera.
Mungkin, saat mereka merendahkan kita, apalagi di depan umum, kita memiliki semacam energi untuk membalasnya hingga lebih dari apa yang mereka lakukan. Tentu, kita menyadari bahwa ini adalah energi negatif untuk membalas dendam. Tapi, ini bukanlah cara yang benar untuk kita lakukan. Jika demikian, maka kita sama saja dan itu artinya kita sudah terpengaruh dengan energi negatif yang mereka bawa.
Kebutuhan untuk membalas dendam dapat diganti dengan tanggapan untuk mengubah musuh menjadi teman. Jika Anda sangat kehilangan kebanggaan diri, Ada dapat menanggapi ketidak-adilan mereka dengan perbuatan baik. Mungkin diperlukan waktu untuk melakukan hal ini, dan di situlah kekuatan kita diuji.
Lawan Mereka dengan Perbuatan Baik
Jika Anda memperlakukan orang-orang yang tidak menyukai Anda dengan kebaikan terus menerus, mereka pada akhirnya berhenti melawan Anda dan mereka pun akan membalas dengan kebaikan. Anda tentu pernah mendengar istilah batu yang berlubang karena tetesan air secara terus menerus. Begitulah kebaikan yang terus Anda lakukan, pada akhirnya akan membuat perubahan walau Anda melakukannya sedikit demi sedikit.
Mungkin di awal, saat kita membalas perbuatan mereka dengan kebaikan, mereka masih melakukan hal buruk pada kita. Tapi, saat kita terus melawan dengan kebaikan, mereka akan menganggap kita tidak lagi menarik untuk menjadi ‘bahan bully’. Ini berbeda ketika kita terus melawan dengan hal yang sama, mereka mungkin akan melakukan yang lebih keras lagi.
Yakinlah, ada waktunya saat mereka akan mengalami kondisi sulit dan akhirnya menyadari bahwa kebaikan kita itu tulus. Momen seperti ini akan datang dan itulah bukti bahwa kebenaran dan kebaikan pada akhirnya akan mampu menguasai kebohongan dan kejahatan. Bisa dikatakan, energi positif pada akhirnya mampu menguasai energi negatif.
Inilah yang diajarkan di dalam pelatihan Bioenergi. Bahwa energi positif harus terus kita pupuk, siram, rawat agar mampu memberikan suport untuk terus bertumbuh, dan energi negatif tidak mendominasi diri kita karena ia bisa muncul kapan saja. Bahkan kita bisa menetralisir energi negatif dengan memanfaatkan Bioenergi yang ada dalam diri kita. Sehingga energi mengalir lancar, tubuh lebih sehat dan bugar, pikiran tenang dan damai, lebih mudah memunculkan ide, lebih kreatif dan mampu menarik kebaikan-kebaikan hidup. Inilah cara menghukum orang toxic yang dipenuhi dengan energi negatif. Teruslah berbuat baik.
Artikel menarik lainnya yang sebaiknya Anda baca:
- Orang Dinilai Dari Perbuatan Bukan Sebatas Pencitraan
- Ciri Orang Sukses; Integritas dan Bertanggungjawab
- Prinsip Berbagi Kesuksesan dengan Orang Terdekat