Mengenal Kehidupan Spiritual & Tingkatannya Untuk Peningkatan Kualitas Hidup – sisi kehidupan manusia yang berkaitan dengan ruhani, batin, kejiwaan dan keyakinan atas kepercayaannya kepada Tuhan. Dan dalam kehidupan modern spiritual menjadi sisi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam arti luas spiritual merupakan kehidupan religius yang dilakukan oleh manusia untuk bagaimana mendekatkan diri kepada penciptanya. Kehidupan Spiritual menjadi bagian penting dari kehidupan manusia yang memiliki peran untuk keseimbangan hidup dari kesadaran-kesadaran rohani menuju kebahagiaan.
Dalam kehidupan spiritual, kebahagiaan dapat diartikan dengan kemerdekaan yang merupakan pilihan hatinya dengan penuh kesadaran untuk dekat dengan Tuhan. Adapun tujuan spiritual dalam kehidupan adalah keridho-an dan kebahagian jasmani rohani. Kesadaran diri menuju Allah dan seni menyadari diri ini sebagai bentuk kemerdekaan hati dari kaca mata spiritual sangat penting. Kesadaran ini sangat berkaitan dengan kualitas energi ruhani yang dimiliki seseorang. Dan energi inilah yang mampu mengantarkannya menuju kehidupan yang berkualitas.
Sementara makna hidup berkualitas adalah keseimbangan antara kehidupan dunia dan aherat, dan keseimbangan ini peningkatannya adalah kesempurnaan dalam spiritual. Memang spiritulitas kehidupan seseorang tidak bisa dilihat namun Kehidupan spiritual bisa meningkat. Peningkatan kehidupan spiritual ini yang kemudian akan meningkatkan kualitas energi seseorang sehingga lebih dekat dengan Tuhan.
Pengertian Spiritualitas Menurut Para Ahli
Untuk memahami hakekat kehidupan spiritual dan tingkatannya, terlebih dahulu kita harus paham pengertian spiritualitas dalam berbagai makna. Berikut ini Beberapa pengertian spiritualitas menurut para ahli yang saya kutip dari penjelasan-menurut.blogspot.com
1. Adler
Menurut Adler, manusia adalah makhluk yang sadar, yang berarti bahwa ia sadar terhadap semua alasan tingkah lakunya, sadar inferioritasnya, mampu membimbing tingkah lakunya, dan menyadari sepenuhnya arti dari segala perbuatan untuk kemudian dapat mengaktualisasikan dirinya.
Spiritualitas diarahkan kepada pengalaman subjektif dari apa yang relevan secara eksistensial untuk manusia. Spiritualitas tidak hanya memperhatikan apakah hidup itu berharga, namun juga fokus pada mengapa hidup berharga. Menjadi spiritual berarti memiliki ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material. Spiritualitas merupakan kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai tujuan dan makna hidup. Spiritualitas merupakan bagian esensial dari keseluruhan kesehatan dan kesejahteraan seseorang.
2. Carl Gustav Jung
Ia mengatakan, “Dari sekian banyak pasien yang saya hadapi, tak satupun dari mereka yang problem utamanya bukan karena pandangan religius, dengan kata lain mereka sakit karena tidak ada rasa beragama dalam diri mereka, apalagi semuanya sembuh setelah bertekuk lutut di hadapan agama.”
Ternyata, kemudian ilmu pengetahuan dan agama keduanya merupakan kunci berharga untuk membuka pintu rumah berharga dunia untuk mengetahui Dia sebagai Pencipta.
3. Fontana & Davic
Menurut Fontana& Davic, definisi spiritual lebih sulit dibandingkan mendefinisikan agama atau religion, dibanding dengan kata religion, para psikolog membuat beberapa definisi spiritual, pada dasarnya spiritual mempunyai beberapa arti, diluar dari konsep agama, kita berbicara masalah orang dengan spirit atau menunjukan spirittingkah laku . kebanyakan spirit selalu dihubungkan sebagai faktor kepribadian. Secara pokok spirit merupakan energi baik secara fisik dan psikologi
4. Piedmont
Piedmont mendefinisikan spiritualitas sebagai usaha individu untuk memahami sebuah makna yang luas akan pemaknaan pribadi dalam konteks kehidupan setelah mati (eschatological). Hal ini berarti bahwa sebagai manusia, kita sepenuhnya sadar akan kematian (mortality). Dengan demikian, kita akan mencoba sekuat tenaga untuk membangun beberapa pemahaman akan tujuan dan pemaknaan akan hidup yang sedang kita jalani.
Spiritualitas merupakan dimensi yang berbeda dari perbedaan individu. Sebagai dimensi yang berbeda, spiritualitas membuka pintu untuk memperluas pemahaman kita tentang motivasi manusia dan tujuan kita, sebagai makhluk, mengejar dan berusaha untuk memuaskan diri. Kita tidak harus menjadi terlalu antusias tentang kemampuan spiritualitas untuk memberikan jawaban akhir untuk pertanyaan kami tentang kondisi manusia.
*******
Dari Berbagai pengertian Spiritual itu menunjukkan bahwa kehidupan spiritual sangat erat kaitannya dengan rohani. Dimana pembahasan masalah ruhani ini perlu pemahaman tinggi dari orang-orang tertentu. Adapun kaitannya kehidupan spiritual dengan kualitas hidup adalah adanya aliran energi rohani yang ada dalam diri setiap manusia yang berpengaruh dalam kehidupannya.
Apapbila energi tersebut tidak terkelola dengan baik dan menjadikannya sebagai potensi positif maka kehidupan berkualitas sulit tercapai. Hidup berkualitas itu sendiri berkaitan dengan kemerdekaan secara batin, financial, waktu, juga kemerdekaan dalam ibadah. Sehingga orang yang hidupnya berkualitas akan memiliki kesehatan yang baik, lebih sukses, bahagia dan hidupnya tenang dan damai.
Untuk lebih memahami kehidupan yang berkualitas Anda bisa memahami tingkatan atau jenjang spiritual berikut ini. Agar Anda bisa menjadi inspirasi dan pemahaman mendasar menuju hidup berkualitas.
Tujuh Jenjang Spiritual Dalam Kehidupan Spiritual Manusia
Menurut Abdul Qadir Jailani maqam (jenjang spiritual) ada tujuh, Yaitu Tobat, Ikhlas, Tawakal, Syukur, Sabar, Yakin dan Jujur.
1. Tobat
Dalam KBBI kbbi.web.id Tobat adalah sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Artinya Tobat adalah menyesal atas dosa yang telah dilakukan dan tidak akan melakukannya lagi.
Tobat yang benar (taubatan nashuha) dapat dicapai setelah melewati tiga tingkatan.
- Pertama adalah membangun kesadaran.
Orang yang bersalah merasa menyesal karena telah berbuat maksiat kepada Allah. Ketika jiwa manusia penuh dengan perasaan kesadaran ini, maka jiwa itu akan bergerak menuju tingkatan kedua.
- Kedua adalah tingkatan di mana jiwa manusia kembali menuju jalan Allah dan memiliki niat yang benar untuk tunduk taat kepada-Nya.
Ketika perasaan ini meliputi jiwa manusia, maka jiwa itu akan bergerak menuju tingkatan
- Ketiga adalah tingkatan penyucian diri (tazkiyatan nafs) dari dosa-dosa dengan melakukan amalan-amalan saleh dan menghindari perbuatan-perbuatan jahat. Dengan cara demikian, cara tobat yang benar tercapai sudah.
2. Iklas
Keikhlasan berkaitan dengan menyucikan perbuatan dan amalan dari cacat-cacat riya (pamrih) demi menjadikan perbuatan dan amalan kita semata-mata karena Allah, sesuai dengan firman-Nya, “Siapa pun yang menginginkan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia melakukan amalan-amalan saleh dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam ibadah kepada-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 110).
Dalam hal ini, keikhlasan merupakan landasan keimanan dan syarat yang ditentukan bagi sahnya amalan-amalan. Keikhlasan merupakan bintang petunjuk yang cemerlang yang menunjukkan jalan-jalan ketaatan sesungguhnya dan ibadah yang tulus kepada Allah. Setan telah menggunakan seluruh perangkapnya untuk menjerat manusia melalui beraneka ragam harapan-harapan besar yang menipu, seperti kesenangan memiliki reputasi dan kesuksessan, meraih kekayaan, dan mencari keinginan-keinginan material.
3. Tawakal
Bertawakal kepada Allah bermakna bergantung pada-Nya dan menyerahkan semua urusan kita kepada-Nya. Sumber tawakal kepada Allah adalah kekuatan hati dan keyakinan.
Berkaitan dengan tawakal, seseorang yang dianugerahi tiga hal, tidak akan dicabut dari tiga hal lain, yaitu :
- Orang yang dianugerahi kesempatan untuk berdoa kepada Allah, tidak akan dicabut dari haknya untuk ditanggapi Allah.
- Siapapun yang dianugerahi sikap syukur, tidak akan dicabut dari penambahan nikmat.
- Orang yang dianugerahi sikap tawakal kepada Allah, tidak akan dicabut dari hak mendapat perlindungan-Nya
Kehidupan manusia ini, rentan terhadap berbagai bencana, persoalan, dan krisis di mana ia harus berjuang menghadapinya. Manusia, kadang mampu menghadapi, namun kadang tidak. Dalam banyak hal, bencana-bencana demikian merontokkan manusia serta membuatnya tak berdaya dan patah semangat. Bila demikian halnya, manusia hidup dalam kecemasan permanen, sebab ia terpaksa mengantisipasi kemungkinan kerugian, kemiskinan, dan penyakit yang akan dideritanya. Dengan tawakal kepada allah masalah akan lebih mudah diatasi.
4. Syukur
Sikap syukur berkaitan dengan mengungkapkan rasa terima kasih kepada yang menganugerahi kita berbagai nikmat. Dan menggunakannya dalam hal-hal yang membuatnya senang. Sikap syukur merupakan salah satu kualitas kesempurnaan yang tumbuh dan membuat kekal nikmat-nikmat yang diterima seseorang.
Sifat syukur dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
-
Syukur Hati
Yaitu mengakui nikmat dan mengetahui bahwa sumber-sumber nikmat itu adalah Allah.
-
Syukur Lisan
Merupakan cara mengucapkan syukur kepada Sang Maha Pemberi
-
Syukur Tubuh
Syukur Tubuh adalah dengan melibatkan tubuh dalam perbuatan-perbuatan ketaatan kepada Allah dan menghindarkannya dari keterlibatan dalam berbagai maksiat kepada-Nya
Mengungkapkan syukur akan membuat seseorang semangkin dekat di sisi Allah dan memperoleh ridha-Nya serta semangkin mendapat curahan nikmat dan anugerah-nya. Syukur itu adalah taat dengan segenap anggota tubuh kepada Allah seru sekalian alam, baik menyendiri maupun terang-terangan, baik secara lisan maupun di dalam hati. Syukur itu yakni melakukan taat secara zahir dan batin
5. Sabar
Kesabaran merupakan ketabahan yang seimbang (tidak kurang, namun juga tidak berlebihan) dalam menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan. Selain itu esabaran juga didefinisikan sebagai dorongan bagi diri sendiri untuk menjalani kewajiban-kewajiban syariat, termasuk hal-hal yang harus dilakukan dan hal-hal yang tidak harus dilakukan.
Kesabaran mengindikasikan kebijakan, keluasan hati, moratilas tinggi, dan ketabahan agung. Kategori kesabaran ini meliputi kehormatan diri, keluasan hati, ketenangan, dan langkah maju. Sabar juga berarti mau menerima kondisi apapun yang menimpanya. Meski hal itu sesuatu yang tidak menyenangkan.
6. Yakin
Keyakinan merupakan kepercayaan yang teguh terhadap prinsip-prinsip agama. Kepercayaan demikian harus sesuai dengan realitas dan tidak terpengaruh oleh keragu-raguan. Orang-orang yang memiliki keyakinan, karena mereka tumbuh berkembang dan tercerahkan melalui cahaya-cahaya keyakinan. Memperoleh beraneka ragam kesempurnaan mental yang mengangkat mereka menuju suatu kedudukan spiritual yang tinggi.
7. Jujur
Kejujuran berarti penyesuaian antara kata dan perbuatan. Kejujuran memainkan peranan besar dalam kehidupan. kejujuran merupakan keindahan bertutur dan landasan kesuksesan. Karena itu, syariat Islam, dalam Al-Qur’an dan Sunnah, mengagungkan kejujuran dan mendorong manusia untuk berkata benar.
Hal ini berarti bahwa amalan-amalan yang jujur berlangsung terus dan ganjaran-ganjaran mereka juga tumbuh berkembang. Dengan demikian, Allah hanya menerima amalan-amalan orang-orang yang saleh.
Kejujuran, tentu saja, merupakan salah satu karakteristik kesalehan yang sangat penting. Saling memahami di antara individu-individu merupakan kebutuhan sosial. Jika mereka melakukan sendiri hal demikian, mereka akan memiliki kemampuan untuk memikul beban-beban kehidupan dan menikmati suasana hidup berdampingan secara damai.