Dalam Agama, berdoa memang dianjurkan seperti disebutkan dalam firman Allah Berikut ini: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS: Al-Mu’min 40:60). Doa memang memiliki kekuatan luar biasa, salah satunya adalah untuk penyembuhan. Kekuatan doa untuk penyembuhan bahkan sudah tidak diragukan lagi.
Kekuatan Doa untuk Penyembuhan
Berdoa yang efektif ternyata ada aturannya. Larry Dossey, M.D seorang dokter dari Texas, Amerika, dalam bukunya Healing words: The Power of Prayer and The Practice of Medicine dan Prayer is Good Medicine mengatakan bahwa sudah banyak penelitian bersifat ilmiah yang dilakukan para ahli untuk mengetahui pengaruh doa dalam penyembuhan. Sebagian besar dari penelitian tersebut memperlihatkan bahwa doa memang memiliki efek penyembuhan. Tak heran jika kini doa menjadi bagian yang penting dalam pengobatan modern.
Masih menurut Dossey, seorang peneliti senior dari National Institute for Healthcare Research di Rockville, Maryland, bernama David B. Larson M.D., juga pernah meneliti hubungan antara sikap spiritual dan kesehatan. Menurut Larson, berdoa secara teratur membantu mencegah datangnya penyakit yang bersifat fisik dan mental. Juga membantu kita menghadapi penyakit secara efektif.
Masalahnya sekarang, doa yang bagaimana yang bisa membantu menyembuhkan atau mencegah datangnya penyakit? Karena diakui atau tidak, doa yang terus kita panjatkan ternyata tidak semuanya langsung dikabulkan. Atau kalau pun segera terkabul, ternyata tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Jadi jelasnya, bagaimana cara berdoa yang baik dan benar?
Perhatikan Tata Cara Doa
Dalam ilmu agama ada aturan-aturan tertentu yang harus diikuti agar suatu doa bisa lebih cepat terjawab. Terjawab di sini maksudnya bisa bermacam-macam. Bisa saja seseorang dibelokkan dari apa yang dimintanya atau justru dihentikan sama sekali dari apa yang diinginkan. Terkadang seolah ‘disuruh’ menyempurnakan isi doanya dulu baru dikabulkan. Atau bisa juga secara instan langsung dikabulkan persis sesuai dengan yang diinginkan dalam waktu yang sangat singkat. Yang terakhir ini sering sekali terjadi pada mereka yang sudah mempelajari aturan berdoa yang efektif.
Mengenai ukuran dari efektif tidaknya suatu doa, hal itu langsung bisa dilihat dari perubahan yang terjadi dalam kondisi kesehatan atau kehidupan seseorang. Bandingkan saja kondisi kesehatan dan kehidupan orang tersebut ketika berdoa dengan cara yang lama dan setelah menggunakan cara yang efektif.
Selain itu, kita juga harus semakin mewaspadai apa yang ada dalam pikiran dan dalam hati karena semuanya akan menjadi lebih mudah mewujud atau tidak. Berdasarkan pengalaman dari mereka yang pernah belajar, antara apa yang diminta dalam doa dan realitanya menjadi semakin dekat ketika doa dilakukan dengan benar. Apa yang kemarin diminta bisa saja hari ini sudah didapat. Apa yang baru kemarin dipertanyakan, hari ini sudah terjawab. Sehingga pada akhirnya, mereka menjadi semakin yakin bahwa manusia memang mahluk yang lemah dan doa adalah salah satu kekuatan terbaiknya.
Kekuatan Doa untuk Penyembuhan; Syarat-Syarat
Pada dasarnya, syarat dari doa yang efektif itu di antaranya adalah bahwa doa tersebut harus diucapkan dengan khusyuk. Isi doanya jelas dan apa yang terucap secara lisan harus sesuai dengan apa yang dibayangkan dan apa yang dirasakan di dalam hati. Dan yang lebih penting kita mesti merubah diri kita menjadi bertingkah laku baik serta malakukan usaha/ikhtiar searah dengan apa yang kita mintakan dalam doa kita.
Kedengarannya memang mudah, tetapi yang menarik di sini adalah cara mempratikannya yang tidak biasa, sehingga hasilnya pun sering kali di luar dugaan. Dan apabila itu yang terjadi, kita mesti siap menghadapinya. Di luar dugaan itu bisa berarti apa yang kita minta dikasih langsung bahkan dengan nilai yang lebih dari yang kita minta. Tapi ada kalanya Allah juga memberikan apa yang kita minta dengan caranya sendiri.
Cara ini secara tidak langsung menunjukkan terlebih dahulu kepada kita kebesaran-Nya melalui berbagai hikmah yang mesti kita ambil baik itu hal yang sesuai dengan yang kita inginkan maupun yang tidak. Bahkan ada kalanya Allah menguji kita terlebih dahulu sampai Allah menilai kita siap menerima apa yang akan Allah berikan. Sesuatu yang besar seperti yang kita harapkan tidak bisa datang dengan begitu saja, baik itu rezeki, kesembuhan dari penyakit atau apapun, dalam segala hal kita memerlukan sebuah konsekuensi untuk sebuah pencapaian.
Khusyu’ Dalam Doa
Khusyuk adalah kondisi yang rileks, fokus, dan penuh konsentrasi. Doa yang efektif adalah doa yang dipanjatkan dengan sikap khusyuk supaya bisa masuk ke batin bawah sadar. Doa tersebut juga harus berupa niat yang sangat kuat sehingga betul-betul menempel di batin bawah sadar. Mencapai kondisi khusyuk ini perlu dikuasai sebagai suatu keterampilan yang bisa didapat melalui latihan. Satu hal yang paling penting untuk dilatih dalam hal ini adalah otak, yaitu mengaktifkan meditative brain atau otak yang selalu berzikir (dalam keadaan meditatif).
Percaya atau tidak, pengaplikasian ilmu pengetahuan dan agama menjadi hal yang sangat penting ketika kita mau berlatih untuk mambuat otak kita selalu berdzikir. Pada tahap awal kita harus mampu mengkondisikan hati dan pikiran kita menjadi kondisi yang tenang. Kita juga harus membuat pikiran jernih sehingga sistem di tubuh kita senantiasa damai dan dapat berjalan sesuai dengan fitrah dan sunah.
Kondisi inilah yang memudahkan otak kita bahkan otak bawah sadar kita terlatih untuk senantiasa berdzikir. Apabila kita bisa mencapainya penyembuhan alami di dalam diri, itu akan berjalan dengan sendirinya. Semua system hormon, peredaran darah, kelenjar, bahkan sistem kekebalan tubuh pun bisa bekerja sesuai dengan sunatullah. Asalkan, hati kita juga tetap terjaga, tidak tercemari hal-hal yang membuat tidak tenang. Misalnya seperti maksiat, hal yang haram maupun melakukan sesuatu yang melanggar aturan Allah.
Kekuatan Doa untuk Penyembuhan; Pikiran Meditatif
Bagi orang yang terbiasa bermeditasi atau tenggelam dalam dzikir, mencapai kondisi khusyuk sangatlah mudah. Namun bagi yang masih sulit mencapai khusyuk, kini bisa menggunakan alat bantu yang disebut teknologi Digital Prayer. Alat ini berupa brainwave management (pengaturan gelombang otak) berisi suara-suara alam seperti air mengalir, gelombang samudra yang naik turun, atau kicau- burung.
Alat ini telah diracik menggunakan teknologi audio yang khusus didesain untuk menghasilkan kondisi-kondisi otak dan kesadaran tertentu. Menggunakan alat ini secara teratur bisa melatih otak untuk bekerja sama antara satu sisi dengan sisi lainnya, sehingga bisa memasuki kondisi khusyuk secara cepat dan memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik.
Tentunya latihan ini juga memunculkan kemampuan untuk melakukan relaksasi secara alami. Karena dalam kondisi yang sinkron dan seirama, otak akan mengeluarkan hormon endorphine lebih besar. Dengan demikian akan timbul rasa nyaman dan nikmat (hormon endorphine di dalam tubuh memang bekerja seperti morfin).
Isi doa harus jelas dan spesifik
Pada dasarnya doa adalah rangkaian pikiran yang kita kemas dan kita kirimkan kepada sang Maha Pencipta. Jika seseorang telah berhasil memasuki kondisi khusyuk yang dalam, maka segala yang terucap atau bahkan terpikirkan akan cenderung mudah mewujud. Doa menjadi nafasnya setiap saat dan setiap helaan nafas adalah doanya.
Padahal semua pengalaman, kejadian, keadaan, dan pekerjaan yang kita kerjakan selama ini, adalah kreasi dari alam bawah sadar terhadap pikiran. Segala sesuatu yang kita pikirkan, rencanakan, renungkan, pada akhirnya akan direspon oleh bawah sadar. Kalau itu kita lakukan terus menerus, maka batin bawah sadar akan bekerja dan membuahkan hasil. Maka hidup pun menjadi perwujudan doa. Hal itu berlaku pada pikiran yang baik maupun yang buruk. Karena batin bawah sadar bekerja seperti robot yang tidak mampu membedakan baik dan buruk.
Karena itu bila suatu saat kita merasa hidup tak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan, mungkin perlu dicek kembali, apa saja doa yang telah lama mengendap di batin bawah sadar kita. Bisa jadi ada program yang tidak mendukung yang tanpa sengaja masuk ke batin bawah sadar kita. Kemudian dari dalam ‘menjegal’ rencana-rencana hidup yang telah kita susun dengan baik. Dan akhirnya menjadi penyebab dari kegagalan, kekecewaan, dan ketidakbahagiaan hidup kita.
Sebagai contoh yang mudah adalah, bila penghasilan kita besar tetapi cepat sekali habis, uang tabungan pun tak pernah terkumpul banyak. Barangkali di batin bawah sadar kita secara tak sengaja pernah masuk program ’sulit menabung’ atau ‘membenci orang kaya’.
Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang kita buat sebaiknya disusun dengan benar. Aturannya yaitu harus berbentuk kalimat yang positif, berlaku sekarang, bersifat pribadi, persisten (sering diulang) dan dengan hasrat yang menyala. Dengan begitu, batin bawah sadar akan merespon dengan mudah sesuai dengan yang kita inginkan. Itu sebabnya orang bijak sering mengatakan bahwa alam semesta hanya akan membukakan jalan bagi orang yang tahu tujuan hidupnya.
Yang terucap dan yang terasa di hati harus sinkron
Apa yang ada di hati dan yang diucapkan ketika berdoa harus sejalan. Karena doa bukan hanya aktivitas mulut. Jadi misalkan Anda sudah berdoa dengan cara yang benar, tetapi tidak ada efeknya dalam kehidupan, barangkali inilah yang perlu diperhatikan. Jika Anda berdoa memohon sesuatu dengan penuh rasa takut disertai bayangan buruk dan kekhawatiran doa itu tidak akan dikabulkan, biasanya itu jugalah yang akan terjadi.
Karena itu, bila menginginkan kesembuhan, sambil berdoa sebaiknya Anda membayangkan segala sesuatu yang bisa Anda lakukan di kala sehat. Dalam hati juga harus tertanam keyakinan bahwa Anda memang pantas dan bisa menjadi sehat kembali. Kalau yang dirasakan dalam hati justru bahwa penyakit Anda sudah sedemikian beratnya sehingga kecil kemungkinannya untuk sembuh atau bahkan tak mungkin sembuh, sama saja dengan mendoakan bahwa kemungkinan sembuh Anda kecil.
Rasa syukur adalah doa terbaik
Langkah yang satu ini barangkali tidak mudah dijalankan, tetapi sangat penting yaitu membentuk sikap yang selalu bersyukur. jika dalam doa kita selalu mengucapkan syukur, sama artinya kita menanamkan keyakinan pada batin bawah sadar bahwa semua keinginan kita telah terpenuhi.
Kita harus ingat bahwa batin bawah sadar kita tidak mampu membedakan antara imajinasi dan realita. Sekali bawah sadar menerima suatu gagasan, maka dia akan mulai bekerja untuk membuat segala yang kita pikirkan atau bayangkan menjadi suatu kenyataan. Batin bawah sadar bekerja selama 24 jam terus menerus. Ketika kita tidur pun batin tidak tertidur, tetapi bekerja mewujudkan segala hal yang kita rancang dan kita pikirkan. Dan hasilnya terkadang begitu tak kita duga sehingga seringkali kita namakan keajaiban.
Artikel yang sebaiknya Anda baca juga:
- Solusi Berbagai Masalah; Bioenergi
- Strategi Mengubah Nasib Dengan Program Alam Bawah Sadar
- Sumber Kehidupan Bahagia dengan Bioenergi