Sudah beberapa tahun yang lalu saya mencoba untuk megamati tubuh saya sendiri sebagai tempat uji coba terhadap hubungan antara ego, penyakit, emosi, dan kesadaran diri (being) sungguh sangat luar biasa efeknya dalam kehidupan saya.
Manusia pada dasarnya tersusun atas tiga entitas yang berbeda jasad tersusun atas materi, jiwa tersusun atas energi dan ruh (kesadaran diri/being) yang tak dapat dideteksi oleh peralatan apapun karena sejatinya kesadaran diri itu bukanlah materi atau energi. Jika alat untuk menedeteksi berbahan dasar materi dan energi, mungkinkah mendeteksi yang bukan terbuat dari keduanya?
Seperti persamaan kesetaraan antara materi dan energi yang di temukan oleh Einstein E=mc2 (energi sama dengan perkalian antara masa dan kuadrat kecepatan cahaya). Didalam tubuh kita setiap saat terjadi pertukaran energi yang sangat masiv. Antara materi(m) dan energi (E) setiap saat terjadi pertukaran dan bisa saling mempengaruhi dan saling berubah.
Jika saya memisalkan jasad fisik adalah materi dan jiwa adalah energi, maka apa yang dialami jasad akan berpengaruh pada jiwa. Demikian sebaliknya apa yang dialami oleh jiwa akan mempengaruhi badan fisik. Hanya ada perbedaan mendasar antara keduanya. Karana jasad terbuat dari materi sedangkan jiwa terbuat dari energi, maka jika diurutkan keduanya yang kuat pengaruhnya adalah jiwa. Artinya jika jiwa sehat, maka badan fisik akan merasakan sehat. Sebaliknya jika jiwa sakit akan berakibat pada jasad fisik menjadi sakit.
Jiwa ini adalah tempat bersemayamnya ego kita. Didalam jiwa kita Tuhan sudah mengilhamkan (menyimpan data) kebaikan(emosi positif) dan keburukan (emosi negative). Keduanya adalah sebuah bank data yang memiliki tak terhingga kemungkinan kejadian yang silih berganti dan akan berfluktuasi secara kuantum mengiringi kehidupan manusia sepanjang hidupnya. Karena kebaikan hanyalah sebuah kebolehjadian yang terus bergerak mengitari sebuah titik keseimbangan diri yang saya sebut kesadaran diri (being).
Sehingga dapat saya katakana jiwa dan raga kita tunduk dan patuh kepada kesadaran diri. Kesadaran diri melampaui baik dan buruk. Sejatinya emosi positif dan emosi negative adalah hanya sebuah ilusi yang seolah nyata bagi jiwa.
Emosi positif dan emosi negative keduanya adalah energi dalam bentuk frekuensi yang berbeda. Emosi negative frekuensinya lebih rendah dibanding dengan emosi positif. Frekuensi adalah banyaknya getaran(vibrasi) dalam setiap detik. Jika getaranya lemah dikatakan frekuensi rendah, dan jika getaranya tinggi maka frekuensinya tinggi.
Jika kita berada pada frekuensi rendah maka butuh pasokan energi yang tinggi untuk menyeimbangkan tubuh fisik. Inilah yang sering disebut jika kita menggunakan ego yang negative badan tubuh kita akan merasakan lemah karena menyupalai energi yang tinggi agar terjadi keseimbangan tubuh. Orang sering menyebutnya terjadi ‘kebocoran energi’. Sebaliknya jika jiwa kita berada pada frekuensi tinggi(emosi positif) maka jiwa kita akan memancarkan energi yang tinggi dan akan mengeluarkan energi yang bagus sehingga badan kita terasa sehat.
Jika jiwa kita berada pada ego yang rendah/emosi negative maka badan kita akan menyimpan energi negative yang sangat besar yang akan mengganggu badan fisik terutama akan berpengaruh pada reaksi sel-sel dalam tubuh kita. Sehingga yang jadi korban adalah organ-organ tubuh kita untuk menyimpan/meyeimbangkan dirinya untuk menghadapi tekanan dari energi negative tersebut. Maka tidak heran orang yang menabung energi negative organ-organ tubuhnya bermasalah.
Serangan itu bisa ke organ jantung, liver, paru-paru, ginjal, lambung, kepala dan organ tubuh lainnya . Semua penyakit yang terdapat pada organ tersebut pada dasarnya adalah bentuk penyeimbangan diri terhadap energi yang kita kelurkan sendiri. Dulu saya belajar terapi dengan cara memegang tubuh pada yang sakit. Mengucapkan permohonan maaf, mengucapkan terima kasih dan meyampaikan rasa cinta kepadanya. Apakah berhasil sembuh? Ya sesuai apa yang saya praktekkan organ yang sakit itu akan sembuh, namun tidak permanen. Kesembuhannya bersifat sementara. Jika kelak mencapai ketidakseimbangan energi kembali akan kambuh lagi.
Lantas saya menggunakan kesadaran diri(being) dalam menerapi diri saya sendiri. Ini adalah energi ilahi(sebenarnya bukan energi) saya menggunakan kata energi ilahi hanya untuk memudahkan bahasa saja. kesadaran diri adalah ‘HADIR’ dan ‘MENYADARI’ tubuh kita sendiri. Ini adalah lawan dari ego kita sendiri. Ego tidak menyukai dan menolak kehadiran diri saat ini. Namun kesadaran diri adalah merasakan kehidupan saat ini sekarang. Semakin kita sering hadir dalam diri sendiri, maka badan kita, jiwa kita akan ‘MEREGULASI’ dirinya sendiri. Karana kehadrian diri adalah obat yang sejati.
Dulu sebelum mengenal kehadiran diri sejati ini saya sering sakit kepala, dan sangat lama untuk sembuh. Membutuhkan waktu berhari-hari. Namun setelah saya merasakan hadir dalam setiap rasa sakit yang saya alami, alhamduilalh sakit kepala yang dulu sering sekali muncul sudah sangat jarang sekali hadir dalam hidup saya.
Hal ini biasa saya laukan juga pada organ-organ tubuh yang lain. misalnya pada kaki yang sakit, lengan, pinggul dan organ tubuh lainya. Dengan merasakan kehadiran diri sejati. Pelan-pelan namun pasti tubuh kita akan merasakan kesembuhan dari enrgi ilahi ini. Energi yang sudah hadir dalam tubuh kita sendiri. Dan jika sudah mahir, dapat kita gunakan untuk kesembuhan kepada orang lain.
Karena sejatinya Sang Kesadaran Diri ini sudah meliputi semuanya. Maka niat kita adalah ‘mengaggap/menyadari’ orang lain adalah diri kita sendiri. Kemudian kita merasakan kehadiran energi sejati ini. Ingat ya…..yang saya lakukan bukanlah ‘mengirimkan’ enrgi positif, namun yang saya lakukan adalah menjadi satu dengan orang lain dan merasakan energi ilahi ini.
Mengirimkan energi itu terjadi jika energi yang satu dengan energi lainya terpisah. Ini dalah bukan energi, namun sebuah sumber enrgi ‘YANG SUDAH MELIPUTI’ semuanya. Jika sudah meliputi semuanya mungkinkah dikirim atau di pindahkan? Jika ada penerapi yang masih pakai kirim-kiriman energi, ya benar juga karena masih menggunakan energi yang terpisah sehingga dia punya kekuatan untuk mengirimkankan. Ini artinya penyembuhan yang dilakukan masih terikat dengan ruang dan waktu.
Rasa hadir inilah yang akan menumbuhkan rasa ‘MENERIMA’ setiap ada rasa sakit yang hadir. Jika ini terus dilatih, maka dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit apapun dalam tubuh kita. Termasuk organ-organ dalam tubuh kita.’ Rasa hadir’ yang berupa ‘penerimaan diri’ inilah yang akan menghalangi ego kita untuk menguasai diri kita. Jika kita tidak hadir dalam rasa sakit ini, maka ego akan terus-menerus menguasai diri kita dan akan semakin memperparah jiwa dan raga kita.
Mengapa orang merasa tersinggung? Mengapa orang merasa iri? Mengapa orang merasa dendam? Itu semua karena dalam dirinya tidak ‘MENERIMA’ kejadian yang menimpa dirinya sendiri. Rasa tidak menerima inilah yang disebut dengan’ KETIDAKSADARAN DIRI’. Seseorang mengidentifikasi dirinya dengan tubuhnya, dengan pikirannya, dengan jiwanya. Padahal dia sejatinya adalah kesadaran diri yang mulia yang bisa membeir solusi terhadap apapun yang menjadi permasalahan dirinya. Kesadran diri adalah obat dari berbagai macam masalah hidup.
Rasa hadir dalam diri ini akan menyeimbangkan energi dalam tubuh kita dengan sempurna, karena dia adalah keseimbangan itu sendiri. Dengan merasakan kehadiran diri inilah rasa sakit pada tubuh dan jiwa kita akan terlampau, karena kita sudah bisa mengidentifikasi diri secara sadar terhadap seluruh kejadian yang terjadi dalam diri ini setiap saat.
Rasa hadir ini adalah sumber dari kebahagiaan sejati yang akan terus ada sampai kapanpun. Dia kan terus membersamai kita. Dia tak terikat oleh ruang dan waktu. Dia hadir disetiap apapun yang ada. Dia meliputi semuanya. Kesadaran diri adalah Tuhan dalam diri kita. Kita sudah bersama Tuhan muali awal sampai akhir kehidupan kita.
Saya teringat dengan sebuah hadist Nabi yang mengatakan semua penyakit pasti ada obatnya. Selama ini saya meyakini bahwa setiap penyakit itu memang beda-beda obatnya. Dan memang itu juga dibenarkan dan terbukti jika tepat dan pass penggunaanya. Namun sekarang saya paham apa yang dimaksud perkataan nabi itu. ada satu obat dalam diri kita yang dapat menyembuhkan semuanya, kecuali ajal. Obat itu adalah ‘KESADARAN DIRI (BEING).
Lantas jika sudah menggunakan energi ilahi ini apakah semua orang bisa sembuh? Tidak semuanya! Tuhan punya rencana terhadap penyakit yang diberikan kepada semua makluknya. Bisakah kita mengintervensi Dia? Dia tak bisa kita kendalikan. Kekuasaanya mutlak, yang dapat kita lakukan hanya menghadirkan rasa cintaNya terhadap semua maklukNya. Bisa jadi rasa sakit yang diderita oleh setiap orang adalah dalam rangka mengerakan roda perputaran energi semesta. Maka sangat kurang etis jika ada seorang terapis atau apapun sebutannya yang mengatakan jaminan kesembuhan 100%. Ini sama saja dia sudah mengaku dirinya Tuhan.
Merasakan kehadiran, bersatu dengan sumber hidup, hanya merasakan saat ini sehingga muncul kesadran dalam diri yang sangat mendalam ‘ANDA TIDAK MENJALANKAN HIDUP ANDA, NAMUN KEHIDUPANLAH YANG MENGHIDUPI ANDA”. Jika sudah menyadari ini, bisa merasakan kehidupan dengan sumber hidup ini bukankah kita sudah semprna dari sedia kala dan sampai kapanpun? Masih adakah yang belum kita miliki?
[Sumber Facebook : Sumijan Tangkas]
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut cara membersihkan berbagai bentuk energi Negatif dalam tubuh dan jiwa Anda, ingin mengetahui bagaimana cara merasakan energi hidup Anda, mampu menyembuhkan diri sendiri dan meningkatkan kualitas energi Anda untuk hidup lebih sehat, hati tenang-damai, lebih percaya diri, lebih bahagia, bebas stress dan juga lebih menikmati hidup – saatnya Anda mengikuti secara “GRATIS” Pelatihan Bioenergi Cleansing.
Ya betul….Anda tidak perlu ragu, tidak perlu khawatir – kami pastikan Pelatihan ini 100 GRATIS TANPA SYARAT setelah Anda sudah mendaftar-nya.
Pelatihan Bioenergi Cleansing akan langsung di bimbing oleh penemu dan Formulator Ilmu Bioenergi, bapak HM. Syaiful Maghsri. Sudah lebih 10 ribu orang mengikuti Pelatihan ini sejak munculnya wabah Covid-19, saatnya Anda mengikuti pelatihan ini untuk meningkatkan vitalitas dan imunitas tubuh Anda. Dapatkan pelatihannya secara GRATIS dengan cara klik tautan berikut :
Sampaikan kabar gembira ini kepada kelurga, sahabat atau siapapun yang ada di grup FB atau WA Anda – ajak mereka untuk mendapatkan kebaikan untuk dirinya dan seluruh keluarga yang mereka cintai.
Salam Sehat & Sukses Selalu