Lebih Disukai Banyak Orang – Apabila kita tinggal dalam suatu komunitas kehidupan, tentunya kita harus mampu untuk mengendalikan sikap dan menyamakan segala perbedaan agar dapat berbaur dengan lingkungan sekitar kita. Permasalahan akan muncul ketika kita melakukan kesalahan dalam melangkah di dalam kehidupan bermasyarakat. Sorotan masyarakat sekitar terhadap diri kita akan lebih tajam sehingga mereka pun tak jarang menjauhkan diri dari kehidupan kita. Itulah yang pada akhirnya akan membuat kita semakin terkucil, terbelakang dan jauh dari perhatian masyarakat luas. Oleh karenanya, sebagai makhluk sosial, kita harus pandai memanfaatkan celah kehidupan agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan lingkungan, tentunya dengan segala daya dan sumbangan pemikiran demi kebaikan hidup antar umat manusia.
Bapak Oscar berasal dari Maluku dan ia bekerja sebagai wakil kepala cabang sebuah dealer motor yang ada dikotanya. Namun karena dipindahtugaskan ke Magelang, akhirnya ia beserta keluarga terpaksa ikut pindah pula ke kota yang tidak jauh dari Yogyakarta ini. Sebelum pindah, ia dan keluarga telah memikirkan secara matang akan segala konsekuensi yang dihadapi. Selain jauh dari keluarga, mereka juga harus berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Kedua anaknya masih bersekolah di SMA. Sesampainya di Magelang, keduanya melanjutkan pendidikannya tersebut di sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Segala sesuatu terasa baru dan asing ketika mereka menginjak kota Magelang untuk pertama kalinya, sungguh keadaan yang sangat berbeda dari kota asalnya. Dulu, pak Oscar hanya bisa melihat laut dan pelabuhan, jalan yang sepi serta medan pegunungan yang sangat terjal; jalan yang berliku-liku dengan hutan disekelilingnya. Setelah menginjakkan kaki ke Jawa, ia melihat rumah-rumah dengan jajaran yang sangat padat, banyak gedung bertingkat, banyak mall serta arus lalu lintas yang sangat padat. Namun hal tersebut ia rasakan sebagai pengalaman yang menarik karena sepanjang hidupnya, ia belum pernah menginjak pulau jawa. Kini ia membuktikan sendiri bahwa pulau ini dipenuhi dengan keanekaragaman penduduk dan budaya yang sangat menarik.
Saat awal menempati rumah yang baru, mereka merasakan sedikit ketidaknyamanan kehidupan karena selain rumahnya kini jauh lebih kecil, suasananya juga lebih ramai sehingga sedikit mengganggu waktu istirahat mereka. Lambat laun mereka semakin terbiasa dengan pola hidup yang baru ini. Satu bulan setelahnya, mereka telah mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Keluarga pak Oscar selalu berusaha berbaur dan berbagi dengan masyarakat sekitar. Mereka sadar bahwa sebagai warga pendatang, mereka harus mampu mengambil hati masyarakat sekitarnya dan mulai menjalin hubungan sosial yang baik agar dapat diterima dengan lapang dada. Namun tidak lama setelah itu, masalah demi masalah datang menimpa mereka. Kehidupan mereka semakin terkucil akibat ulah beberapa orang tetangganya yang tidak menyukainya sejak awal.
Telah berulang kali pak Oscar mendengar hal yang kurang menyenangkan tersebut dari orang-orang yang simpati kepadanya. Mereka mengatakan bahwa beberapa tetangganya ada yang sering membicarakan keluarganya dari belakang lantaran dianggap sebagai orang baru yang tidak mengenal aturan. Namun hal itu ditentang oleh dirinya, karena sejak awal keluarganya sudah berusaha untuk mengikuti segala kegiatan masyarakat, bahkan tidak pernah absen. Pak Oscar memang tergolong sebagai keluarga yang mampu karena memiliki kedudukan tinggi diperusahaannya. Mungkin hal itu yang membuat beberapa dari mereka merasa tersaingi. Mereka juga mengeluhkan akan cara bicara keluarga pak Oscar yang dirasa terlalu keras dan kasar. Hal ini seharusnya memang dimaklumi karena tempo bicara orang timur memang seperti itu adanya, sehingga sulit jika dipaksa untuk mengubahnya dalam waktu yang singkat.
Masalah tidak berhenti hanya sampai di situ.
Sesaat setelah itu, beberapa pot tanaman yang terletak di halaman rumahnya sengaja dipecahkan oleh beberapa pemuda kampung yang tidak bertanggung jawab. Sekalipun pak Oscar telah melaporkannya ke ketua RT, namun hal itu sama sekali tidak mengubah kondisi yang memprihatinkan kala itu. Bahkan beberapa malam di saat tidur, rumah mereka sering dilempari batu hingga mengalami kerusakan. Mungkin ini merupakan dilema hidup yang harus dihadapi oleh pak Oscar dan keluarganya. Dalam keadaan tersebut, ia meminta temannya untuk memberikan ide dalam mengatasi masalahnya. Ia ingin mendapatkan kehidupan yang lebih aman dan tenang tanpa dipenuhi dengan konflik dan pertentangan seperti itu. Dia selalu berbuat benar, namun orang lain menganggapnya salah. Sangat jelas bahwa orang yang sering mengganggu hidupnya hanyalah oknum yang merasa syirik dan tersaingi atas prestasi kehidupan pak Oscar yang lebih mapan.
Ternyata Tuhan tidak pernah meninggalkan umatnya disaat terpuruk. Jalan terang rupanya telah berpihak pada kehidupan pak Oscar saat itu. Salah seorang teman seprofesinya mengajaknya untuk mengikuti pelatihan Gemblengan Ilmu Metafisik (GIM) yang saya adakan di Bioenergi. Akhirnya pak Oscar menyetujui hal tersebut karena penasaran dengan program pelatihannya dan ingin mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang sedang ia hadapi.
Sesampainya di Bioenergi, pak Oscar segera mengikuti pelatihan tersebut dengan sungguh-sungguh dan terlihat sangat bersemangat. Di kala jeda istirahat, secara pribadi ia menemui saya di ruang kerja, lalu mencoba berkonsultasi atas masalah yang sedang dihadapinya. Setelah mendengar seluruh kesaksiannya, secara perlahan-lahan saya mencoba untuk memberikan pengertian bagaimana cara menanggapi masalah dengan hati yang lapang. Pada awalnya, kita harus menyadari kehadiran Bioenergi yang ada dalam tubuh kita. Bioenergi adalah energi hidup yang mengalir dalam diri kita. Apabila kita menghadirkannya dengan keyakinan dan pemikiran yang konstruktif, energi ini akan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menciptakan keharmonisan hidup, baik dengan alam maupun dengan sesama manusia. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah dengan berpikir secara konstruktif dan membebaskan diri kita dari segala pikiran yang destruktif. Apabila kita menghadapi suatu masalah, jangan melawan masalah tersebut dengan kekuatan negatif yang merusak, karena jika hal itu terjadi maka masalah tersebut tidak akan pernah terselesaikan. Apabila setiap masalah kita hadapi dengan senyuman, pikiran yang positif serta tindakan yang sesuai dengan aturan maka masalah tersebut lambat laun akan dapat kita selesaikan dengan jalan yang lebih mudah.
Sejenak pak Oscar mulai berpikir dan melontarkan suatu pertanyaan kepada saya tentang bagaimana mengatasi masalah jika kita sudah melakukan tindakan yang positif, namun masalah tetap saja datang dan tidak pernah berakhir Dia lalu menceritakan masalahnya dengan lebih rinci kepada saya. Kembali saya memberikan gambaran kehidupan kepada pak Oscar. Coba kita merenungkan, apakah selama ini kita telah berbuat benar, baik secara rohani maupun jasmani. Mungkin orang dapat melihat kebenaran tindakan kita secara kasatmata, namun tidak semua orang dapat membaca isi pikiran kita. Jadi, pada intinya kita harus menciptakan pikiran yang positif agar dapat mengarahkan tindakan kita ke arah yang positif pula. Jangan sampai yang kita lakukan hanyalah topeng dari pemikiran negatif kita terhadap suatu hal tertentu. Sebagai contoh, apabila kita tersenyum kepada orang maka kita juga harus berpikir bahwa ia pantas mendapat senyuman kita karena dia baik, bersahaja dan penuh pengertian terhadap sesama. Jangan sampai kita tersenyum, namun dibelakangnya kita mencibirnya. Jadi disini saya tekankan bahwa segala tindakan harus berakar dari pemikiran dan hati yang mulia dan tulus. Dengan sikap ini, kita dapat menciptakan kehidupan dengan situasi yang selaras dan harmonis dalam jalinan sosial kita terhadap sesama. Beberapa saat setelahnya, pelatihan GIM telah selesai dan pak Oscar berjanji kepada saya untuk segera memperbaiki tindakannya dan mulai memanfaatkan kecerdasan Bioenergi untuk menopang kehidupannya.
Tiga bulan setelahnya, pak Oscar menghubungi saya dan mengucapkan banyak terimakasih karena telah mengenalkan kecerdasan Bioenergi kepadanya. Kini hidupnya menjadi lebih tenang dan damai bahkan ia menjadi lebih dekat dengan orang-orang di sekitar rumahnya yang dulu sempat memusuhinya. Mungkin karena keunggulan daya kreatif Bioenergi tersebut telah dilimpahi dengan rahmat Tuhan, kini ia memiliki kehidupan yang lebih harmonis dan selaras dengan lingkungan semesta. Bahkan, jiwa sosialnya semakin berkembang setelah mengaplikasikan metode kecerdasan Bioenergi ini di kehidupan keluarganya. Ia menjadi penyumbang dana terbesar bagi masjid di kampungnya. Karena banyak yang mengaguminya, kini ia diangkat sebagai ketua RT baru di lingkungannya. Sungguh prestasi yang luar biasa. Sekalipun dia warga pendatang baru, kini perbedaan tersebut dianggap masyarakat sekitarnya sebagai hal baru yang perlu dikembangkan untuk kebaikan bersama di lingkungan dimana ia hidup. Kini pak Oscar menjadi lebih paham akan Bioenergi. Karena selain mengatasi berbagai masalah pribadi, Bioenergi ternyata juga mampu mempererat hubungan sosial di dalam masyarakat.
Jika Anda ingin menjadi lebih percaya diri dan disukai banyak orang seperti Pengalaman Bapak Oscar, Segera Konsultasikan ke Syaiful M. Maghsri. Hotline: 085327271999, 0818278880, Office (0274) 412446.
Pengalaman Bapak Oscarinus Ganwarin dari Maluku (38 tahun)