Semua orang pasti ingin sukses dalam hidupnya. Termasuk Anda, bukan? Namun masalahnya, tidak semua orang dapat mewujudkannya karena orang sukses memiliki rahasia dalam meraih kesuksesannya. Apa rahasianya? Rahasia kesuksesan seseorang terletak pada kekuatan energinya serta bakat dari batin dan jiwanya. Orang sukses memanfaatkan potensi diri dan kecerdasan Bioenergi di dalam dirinya untuk mewujudkan segala harapan dalam hidupnya.
Sekarang pertanyaannya, apakah Anda pernah mendengar istilah Kecerdasan Bioenergi ?
Tersusun dari dua kata yaitu “Kecerdasan” dan “Bioenergi”, Kecerdasan Bioenergi atau Bioenergi Quotient (SQ) sangat berbeda dengan kecerdasan intelektual (intelegence quotient, IQ) dan kecerdasan emosional (emotional quotient, EQ).
Jika dijabarkan, kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapi, terutama masalah-masalah yang menuntut kemampuan berpikir. Kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan yang berhubungan dengan abstraksi-abstraksi, kemampuan mempelajari sesuatu, serta kemampuan untuk menangani situasi-situasi baru.
Sedangkan Bioenergi adalah kekuatan alamiah yang diciptakan oleh Allah, yang terus menerus mengalir dan menyusupi struktur-struktur anatomis dari semua benda (tumbuhan, binatang, air, tanah, bebatuan, pepohonan, manusia) termasuk atmosfir di sekitar kita. Dimana Bioenergi merupakan pondasi untuk tumbuh dan berkembangnya kehidupan seluruh mahluk yang saling terhubung satu sama lainnya untuk saling memberi manfaat. Dan Bioenergi memberikan kesadaran dan makna bagi kehidupan kita mengenai kepercayaan tentang adanya kekuatan energi hidup (non-fisik) yang lebih besar dari kekuatan diri kita.
Bioenergi merupakan energi hidup yang akan menciptakan suatu kesadaran utuh yang menghubungkan kita langsung dengan Tuhan, atau apa pun yang kita namakan sebagai sumber keberadaan kita. Bioenergi juga erat kaitannya dengan kejiwaan, rohani, batin, mental, dan moral.
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah Dengan Kecerdasan Bioenergi
*******
Jadi, Kecerdasan Bioenergi adalah kesadaran diri untuk memanfaatkan energi hidup dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi dan memecahkan persoalan, makna dan nilai, kemampuan untuk menempatkan perilaku dan masalah hidup dalam konteks yang lebih luas dan fleksibel, serta kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada yang lain.
Kecerdasan Bioenergi adalah bagian dari dimensi non-material yang berada di dalam jiwa kita dan bekerja di alam semesta ini. Ia adalah intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap manusia. Oleh karena itu, kita harus mengenal, memahami, dan ‘menggosoknya’ agar mengkilap sehingga kita dapat menggunakannya sebagai sarana menuju kearifan dan mencapai kebahagiaan yang abadi.
Kecerdasan Bioenergi adalah inti paling mendasar di antara kecerdasan yang lain, sehingga ia merupakan sumber bimbingan bagi segala jenis kecerdasan sekaligus penghubung antara kita dengan sumber energi tak terbatas. Ia adalah bagian dari segala sesuatu yang lebih besar, meliputi segala hal dimana Anda dapat “melihat suatu gambaran secara menyeluruh”.
Kecerdasan Bioenergi adalah kemampuan potensial yang menjadikan seseorang menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta mencintai sesama makhluk hidup dan kekuatan energi yang lebih besar dari dirinya. Kecerdasan Bioenergi akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya hanyalah bagian dari keseluruhan, sehingga dia akan menempatkan diri dan hidup dengan lebih positif, penuh kebijaksanaan, damai, dan bahagia yang haqiqi.
Baca juga: Menata Hidup Lebih Baik dengan Kecerdasan Bioenergi
Ciri-ciri orang yang memiliki Kecerdasan Bioenergi
Setidaknya ada lima karakteristik yang menjadikan seseorang cerdas secara energetik, yaitu:
- Mampu mentransformasikan yang fisik dan material.
- Mampu mencapai tingkat kesadaran tertinggi.
- Bisa mensakralkan pengalaman sehari-hari.
- Bisa menggunakan sumber-sumber spiritual yang ada sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah.
- Memiliki kemampuan berbuat baik kepada sesama makhluk hidup dan Tuhan.
Dari lima karakteristik di atas, nomor 1 dan 2 merupakan komponen inti dari Kecerdasan Bioenergi.
Orang yang memiliki Kecerdasan Bioenergi akan merasakan kehadiran Tuhan atau makhluk-makhluk ruhaniyah di sekitarnya dan mengalami transformasi fisikal dan material. Dia mampu memasuki dunia spiritual dan mencapai kesadaran kosmis sehingga menyatu dengan seluruh alam semesta. Dia merasa bahwa alam semesta tidak terbatas pada apa yang dapat dilihat dan dirasakan oleh alat-alat indranya saja.
Ciri yang ketiga yaitu kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari, yang dapat Anda pahami dari contoh di bawah ini:
Misalnya Anda bertemu dengan dua orang kuli bangunan yang sedang menumpuk batu. Salah seorang di antara mereka bekerja dengan wajah cemberut dan tampak kelelahan. Di sisi lain, temannya justru bekerja dengan gembira dan penuh semangat. Dia terlihat tidak kelelahan sama sekali.
Kemudian Anda mengajukan pertanyaan yang sama kepada mereka, “apa yang sedang Anda kerjakan?”
Kuli bangunan yang cemberut menjawab, “saya sedang menumpuk batu.”
Sedangkan yang satunya berkata, “saya sedang membangun masjid!”
*******
Dari contoh di atas, kuli bangunan yang terlihat bahagia telah mampu memaknai pekerjaan menumpuk batu pada tingkat yang lebih luhur. Dia telah mampu mensakralkan pengalaman sehari-hari.
Lebih lanjut, orang yang cerdas secara energetik tidak menyelesaikan masalah hidup hanya secara rasional atau emosional saja, namun juga menghubungkannya dengan makna kehidupan secara spiritual yaitu melakukan hubungan langsung dengan pengatur kehidupan.
Contohnya, seorang anak diberitahu orangtuanya bahwa mereka tidak sanggup menyekolahkannya ke Jerman. Namun anak tersebut tidak putus asa. Dia yakin bahwa jika seseorang mau sungguh-sungguh berusaha dan minta pertolongan kepada Tuhan, dia pasti akan diberi jalan. Lagi pula, bukankah Tuhan berfirman, “orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, Kami akan berikan kepadanya jalan-jalan Kami”?
Melihat bagaimana anak tersebut berpikir, dapat dikatakan bahwa dia memiliki karakteristik keempat, yaitu mampu menggunakan sumber-sumber spiritual sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah
Bahkan, anak tersebut juga memperlihatkan karakteristik yang ke lima, yaitu mampu berbuat baik pada sesama makhluk dan Tuhan.
Memberi maaf, bersyukur, bersikap rendah hati, menunjukkan kasih sayang dan kearifan, hanyalah sebagian dari kebajikan. Karakteristik terakhir ini disimpulkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan, “amal paling utama ialah (ketika) engkau memasukkan rasa bahagia pada sesama manusia.”
Baca juga: Praktekan 12 Hukum Bioenergi Sebagai Cara Mewujudkan Harapan Anda
Karakteristik Orang yang Memiliki Kecerdasan Bioenergi
Kelima karakteristik di atas hanyalah ciri dasar dari orang-orang yang telah memanfaatkan kecerdasan Bioenergi. Sedangkan mereka yang telah mengembangkan kecerdasan Bioenergi dengan baik akan memiliki karakteristik-karakteristik seperti ini:
- Senantiasa bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif).
- Mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan.
- Mampu menghadapi dan melampaui rasa sakit.
- Memiliki kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai.
- Enggan membuat kerugian yang tidak perlu.
- Memiliki kemampuan melihat saling keterkaitan antar berbagai hal (holistic view).
- Cenderung banyak bertanya untuk mencari jawaban yang mendasar.
- Bisa memberi visi dan nilai yang lebih tinggi pada orang lain.
Orang yang memiliki dan mampu mengembangkan Kecerdasan Bioenergi cenderung menjadi seorang pemimpin yang penuh pengabdian, dapat memberi inspirasi terhadap orang lain, mandiri, proaktif, berpusat pada prinsip yang benar, digerakkan oleh nilai, mampu mengaplikasikan dengan integritas, kaya, dan sangat peduli dengan orang lain.
Baca juga: Apakah Anda Ingin Mendapatkan Mentoring Agar Sukses & Bahagia?
Setidaknya ada tiga hal yang bisa dijadikan indikasi bahwa seseorang memiliki tingkat Kecerdasan Bioenergi yang tinggi, yaitu:
1. Spiritual keagamaan
Ini adalah sudut pandang relasi vertikal atau hubungan dengan yang Maha Kuasa. Sudut pandang ini akan melihat sejauh mana tingkat relasi spritual seseorang dengan Sang Pencipta, sejauh mana dia mampu berkomunikasi dan menghubungkan energinya dengan Tuhan. Jika keharmonisan hubungan dan relasi spritual keagamaan seseorang semakin tinggi, maka semakin tinggi pula kualitas energi kehidupannya.
2. Sosial-keagamaan
Sudut pandang ini melihat konsekuensi psikologis dan spritual-keagamaan seseorang terhadap sikap sosial yang menekankan segi kebersamaan dan kesejahteraan sosial.
Kecerdasan Bioenergi akan tercermin pada ikatan kekeluargaan antar sesama, peka terhadap kesejahteraan orang lain dan makhluk hidup lain, serta bersikap dermawan. Perilaku merupakan manifestasi dari keadaan energi dan jiwa, maka Kecerdasan Bioenergi yang ada di dalam diri seseorang akan termanifestasi ke dalam perilakunya.
Dengan kata lain, kecerdasan Bioenergi bukan hanya berurusan dengan ke-Tuhan-an atau masalah spiritual saja, namun juga mempengaruhi aspek hubungan antar manusia.
3. Etika sosial
Sudut pandang ini dapat menggambarkan tingkat etika sosial sebagai manifestasi dari kualitas kecerdasan Bioenergi seseorang. Semakin tinggi tingkat kecerdasan Bioenerginya, maka semakin tinggi pula etika sosialnya. Hal ini tercermin dari ketaatan pada etika dan moral, jujur, dapat dipercaya, sopan, toleran, dan anti terhadap kekerasan.
Dengan Kecerdasan Bioenergi, seseorang dapat menghayati arti dari pentingnya sopan santun, toleran, dan beradap dalam hidup. Dia sadar bahwa ada makna simbolik kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari yang selalu mengawasi atau melihat gerak-geriknya, dimana pun dan kapan pun dia berada. Dia sadar bahwa ada hukum Bioelektromagnetik (Sunatullah) yang bekerja terus menerus secara otomatis atas kuasa dan kehendak Allah.
Pada akhirnya, Kecerdasan Bioenergi merupakan kecerdasan yang dapat membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalan itu sendiri. Kecerdasan ini bersumber dari Allah yang mengaliri batin dan jiwa manusia. Dengan demikian, orang yang memiliki Kecerdasan Bioenergi secara otomatis akan mudah mengatasi masalah dan mudah meraih kesuksesan dalam hidupnya.
Keberadaan Bioenergi yang cerdas membuktikan bahwa sukses, sebenarnya dimulai dari diri kita sendiri. Ketika kita telah memiliki kesadaran dan kemampuan memanfaatkan Kecerdasan Bioenergi, kita akan mampu meyakinkan batin, jiwa dan pikiran kita untuk meraih kesuksesan, sehingga apa yang ada pada batin, jiwa dan pikiran akan berpengaruh terhadap apa yang kita lakukan dan kesuksesan pun akan mudah kita dapatkan.
Baca juga: Cara Praktis Mengatasi Masalah dan Mewujudkan harapan Anda