Perjalanan Spiritual Dan Karakteristik Orang yang Terbangun Secara Rohani

136

Seseorang mengalami banyak pasang surut selama perjalanan spiritual. Perjalanan ditandai dengan periode pertumbuhan yang cepat dan periode lain ketika pergerakan menuju tujuan jauh lebih lambat.

Kita biasanya tetap sadar secara fisik hampir sepanjang waktu, bahkan ketika kita telah memulai perjalanan spiritual. Dengan upaya terbaik kita, kita bisa menjadi sadar pada tingkat jiwa untuk waktu yang singkat.

Tetapi secara bertahap, dengan latihan, kita bisa tetap sadar jiwa untuk waktu yang lebih lama dan lebih permanen. Proses transisi dari kesadaran fisik  ke kesadaran jiwa mungkin lambat untuk beberapa orang dan lebih cepat untuk orang lain.

Ketika seseorang, yang mempraktikkan spiritualitas, memperoleh kondisi mental – di mana mereka tetap sadar sepenuhnya, maka orang tersebut dikatakan telah mengalami “kebangkitan spiritual”. Oleh karena itu, kebangkitan spiritual mengacu pada perubahan dinamis dalam kesadaran dan apresiasi terhadap realitas yang sebelumnya tidak terwujud.

#. Pengakuan Keesaan dalam Perjalanan Spiritual

Realisasi seperti itu adalah pengakuan kesatuan dengan semua keberadaan. Seseorang mendapat pesan inti setelah menyadari bahwa kebenaran absolut berada di luar semua konsep dan kepercayaan umat manusia. Di bawah semua perbedaan yang tampak ada kesatuan yang mendasar.

Semua bentuk yang ada muncul dari potensi murni sebagai sumber energi. Saya menyebutnya sebagai Kekosongan, Tuhan atau Allah; sedangkan sains mungkin menyebutnya bidang titik-nol atau bidang potensi.

“Orang yang terbangun secara spiritual tidak lagi menyamakan diri dengan tubuh saat memasuki kesadaran jiwa dan tetap melakukan semua fungsi dan aktivitasnya sebagai manusia. Dia telah kehilangan semua rasa “aku, aku, dan milikku”. Egonya telah lenyap sepenuhnya”.

Orang seperti itu tidak mengalami dualitas, yaitu kebahagiaan atau ketidakbahagiaan, kesenangan atau kesakitan, untung atau rugi dan pengakuan atau de-pengakuan; yang berarti bahwa orang tersebut seimbang dalam semua situasi yang berbeda.

Meskipun mengalami emosi, dia tidak terpengaruh olehnya karena orang tersebut dipenuhi dengan cinta, kebaikan dan kasih sayang untuk seluruh umat manusia.

Seorang individu yang terbangun secara spiritual tidak pernah berhenti berkembang secara spiritual karena pertumbuhan spiritual adalah proses seumur hidup. Dimana, pertumbuhan rohani adalah proses berkelanjutan yang tidak akan pernah berakhir dalam kehidupan ini.

Kebangkitan spiritual mengacu pada perubahan dinamis dalam kesadaran dan apresiasi terhadap realitas yang sebelumnya tidak terealisasi.

#. Bagaimana Saya Menjadi Terbangun Secara Rohani?

Kebangkitan spiritual memiliki prasyarat yang harus dipenuhi seseorang yang dengan setia mengikuti petunjuk kitab suci agamanya  dan praktek spiritual serta penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan seseorang lebih penting karena tanpanya kebangkitan spiritual tidak akan terjadi.

Kebangkitan spiritual adalah proses yang memakan waktu, dan itulah sebabnya banyak calon menyerah. Untuk mencapainya, calon harus dengan teguh mengikuti prinsip-prinsip spiritual.

Seseorang harus berusaha keras untuk terus bertumbuh secara spiritual meskipun telah berhasil mencapai kebangkitan spiritual. Di bawah ini adalah beberapa keterampilan yang harus dikembangkan dalam proses kebangkitan spiritual:

1. Menerima Apapun Yang Terjadi Tanpa Syarat

Dengan menerima apapun yang sedang terjadi tanpa syarat akan menciptakan keheningan pikiran. Keheningan pikiran yang terjadi setiap hari selama periode waktu tertentu akan memberi kita kekuatan mental untuk mengurangi jumlah pikiran yang dihasilkan oleh berbagai pertanyaan batin yang muncul.

Semakin banyak kita berbicara, semakin banyak pemikiran yang kita buat dalam dialog kita. Jika kita berbicara lebih sedikit, kita akan menciptakan lebih sedikit dialog batin, yang diekspresikan sebagai dialog kita dengan orang lain.

Ketika ada lebih sedikit dialog batin, ada lebih banyak keheningan batin, yang merupakan prasyarat untuk berkomunikasi dengan keheningan kosmis dari kesadaran-super.

“Untuk mencapai kualitas ilahi, seseorang harus memiliki persekutuan dengan kesadaran super, yang akan memperkuat kesadarannya”.

Awalnya, seseorang dapat mengamati periode keheningan yang lebih singkat, yang dapat ditingkatkan secara bertahap tergantung pada kemajuan seseorang. Ketika seseorang menjadi cukup mahir dalam mengamati periode keheningan seperti itu, maka dia dapat memiliki waktu yang jauh lebih lama selama berjam-jam dan berhari-hari.

2. Jangan Menghakimi

Kita kebanyakan menilai orang, benda, peristiwa, atau situasi dibandingkan dengan tolok ukur standar yang tertanam kuat dalam pikiran bawah sadar kita sebagai hasil dari pengalaman dan kondisi masa lalu kita.

Karena perbandingan ini, banyak dialog internal di benak kita, yang diekspresikan sebagai pandangan, opini, dan perspektif.

Hal ini menyebabkan munculnya kondisi  stres dan ketidakbahagiaan dalam diri kita ketika apa yang kita nilai tidak sesuai dengan tolok ukur kita.

“Jika kita berhenti bersikap menghakimi dengan sengaja, kita akan mampu mengurangi dialog internal dalam pikiran kita. Dan, oleh karena itu, kita dapat menciptakan keheningan batin dengan tidak menghakimi, yang pada gilirannya akan mengurangi stres kita”.

Ketika kita mengembangkan keheningan batin, kita berkomunikasi dengan keheningan kosmik untuk mendapatkan kualitas ilahi dari alam kesadaran super.

3. Memberi dan Menerima

Itu adalah bagian dari hukum Bioenergi — apa yang kita berikan kepada orang lain akan kembali kepada kita. Misalnya, jika kita memberikan cinta kepada orang lain, kita juga akan menerimanya; jika kita memberikan kebahagiaan kepada orang lain, kita akan menerimanya juga.

Jadi, marilah kita memberi lebih banyak dari yang kita merasa “kurang”  agar kita menerimanya lebih banyak. Memberi dan menerima menghubungkan diri kita dengan diri orang lain, yang berarti kita terhubung ke alam ilahi kosmik.

4. Merenungkan

Melakukan zikir secara rutin atau meditasi secara teratur menghubungkan kita ke alam super-sadar yang menanamkan pada kita sifat-sifat ketuhanannya. Zikir, meditasi dan doa yang dilakukan secara teratur adalah metode ampuh untuk mencapai evolusi spiritual.

Pertumbuhan Rohani Adalah Proses Tanpa Akhir

Kebangkitan spiritual terjadi ketika seseorang mengalami perubahan dinamis dalam kesadaran di mana orang tersebut tidak lagi mengidentifikasi diri dengan tubuh. Orang tersebut selalu diidentikkan dengan jiwa, meskipun melakukan semua fungsi dan aktivitas dengan tubuh.

Individu seperti itu selalu memiliki sikap pengamat yang terpisah. Tidak ada yang dapat menyentuh individu secara emosional, karena orang seperti itu memiliki emosi cinta, kebaikan, empati, dan kasih sayang terhadap semua.

Orang itu selalu menjaga ketenangan dan merasa puas dalam situasi apa pun. Dia telah benar-benar menyerah pada kehendak Yang Mahakuasa; Ia selalu yakin dengan teguh bahwa apapun yang terjadi dalam hidup adalah keinginan-Nya dan bermanfaat baginya.

“Proses pertumbuhan spiritual tidak ada habisnya dan bahkan terus berlangsung bahkan setelah pencapaian kebangkitan spiritual.”

Individu yang terbangun secara spiritual tidak pernah takut kehilangan apapun dalam hidup karena mereka telah menyadari bahwa semua hal duniawi tidak kekal.

Ciri-ciri Orang yang Terbangun Secara Rohani dalam Perjalanan Spiritual

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang telah mencapai kebangkitan spiritual:

• Karena orang seperti itu mengidentifikasikan diri dengan jiwa, dia telah benar-benar kehilangan rasa “aku, aku, dan milikku”. Meskipun dia melakukan semua aktivitas tubuh, orang seperti itu sama sekali tidak terpengaruh olehnya. Orang tersebut melakukan semua tindakan tanpa keterikatan pada hasil mereka.
• Orang tersebut memiliki semua harta benda duniawi seperti kekayaan, aset materi, nama, ketenaran, teman dan relasi, dan dia benar-benar menikmatinya. Jika dia kehilangan salah satu dari mereka, mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh kehilangan, karena itu tidak dapat membuat mereka tidak bahagia dan sengsara.
• Orang seperti itu tidak pernah takut kehilangan apapun dalam hidup karena dia menyadari bahwa semua hal duniawi tidak kekal.
• Individu yang terbangun secara spiritual selalu menggunakan kekuatan batinnya sendiri; individu tidak berjuang untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain atau kekuatan eksternal.
• Orang seperti itu telah mencapai kondisi mental ketenangan dan karenanya tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun atau situasi apa pun yang membawa kebahagiaan atau ketidakbahagiaan.
• Ketakutan, kecemburuan, kebencian, permusuhan, keserakahan atau kekuatan negatif lainnya tidak memiliki tempat dalam kehidupan orang yang diterangi secara spiritual.
• Individu selalu sangat rendah hati dan tidak memiliki rasa superioritas kepada siapa pun karena dia percaya bahwa semua orang sama seperti dia tetapi telah mengenakan penyamaran yang berbeda. Individu memahami bahwa di bawah penyamaran itu terletak “Keesaan Universal”.
• Orang seperti itu tidak memiliki pikiran yang sia-sia dan negatif tentang dirinya dan orang lain karena hakikat jiwa yang sebenarnya adalah ilahi. Seorang individu yang diterangi secara spiritual bebas dari semua negativitas pikiran, kata-kata dan tindakan. Pikirannya selalu terangkat dan, oleh karena itu, kata-kata dan tindakan orang seperti itu juga diangkat dan menginspirasi orang lain untuk meniru mereka.
• Orang yang bangkit secara spiritual tidak terikat pada apa pun, termasuk aset material, nama atau ketenaran, relasi, sanak saudara, konsep dan kepercayaan; oleh karena itu, orang tersebut tidak terpengaruh oleh mereka jika sesuatu yang tidak menguntungkan terjadi pada mereka. Dia adalah pengamat yang terpisah dan secara emosional tidak dipengaruhi oleh apapun. Dia seimbang sepanjang waktu.
• Orang seperti itu dengan setia melakukan semua tugas dan pekerjaan  dalam hidup tetapi tidak terikat pada hasilnya. Jadi, apa pun yang dia lakukan, dia melakukannya dengan kapasitas terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa, seperti orang yang sangat yakin bahwa hasilnya akan menjadi kepentingan terbaik semua pihak, bukan hanya untuk kepentingannya. Semua tindakan orang seperti itu dimaksudkan untuk kesejahteraan semua yang terlibat.
• Individu yang diterangi secara spiritual penuh dengan cinta, kebaikan dan kasih sayang terhadap semua termasuk manusia, hewan, burung dan tumbuhan. Mereka selalu berhati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Mereka mencintai dan menikmati alam, yang memberi mereka kesempatan untuk hadir di saat “Sekarang”.
• Orang yang bangun secara rohani menjalani kehidupan dengan kerendahan hati dan karena itu tidak dapat menyakiti atau menganiaya siapa pun. Dia akan dengan mudah memaafkan orang yang melakukan kesalahan pada mereka. Pengampunan adalah atribut kuat dari orang yang mempraktikkan kerendahan hati secara sukarela.
• Orang seperti itu selalu berusaha keras untuk bertumbuh secara rohani alih-alih menunjukkan ketidaksempurnaan orang lain. Orang seperti itu tidak berkhotbah kepada orang lain melainkan menjadi teladan yang berusaha ditiru orang lain.
• Orang seperti itu selalu menghormati kepercayaan dan pendapat orang lain. Mereka tidak memaksakan pandangan dan pendapat mereka pada orang lain.
• Mereka selalu bahagia, oleh karena itu, mereka menyebarkan kebahagiaan kepada semua orang yang berhubungan dengan mereka. Karena itu, mereka menarik kebahagiaan dalam jumlah yang banyak seperti magnet…
• Mereka bebas dari keserakahan apa pun karena mereka sepenuhnya puas dengan apa yang mereka miliki; mereka tidak bercita-cita untuk memiliki lebih dari kebutuhan dasar mereka.
• Orang yang bangun secara spiritual tidak marah karena mereka tidak pernah punya alasan untuk itu. Jika seseorang menjadi marah kepada mereka, mereka tidak membalas tapi langsung memaafkannya.
• Orang-orang seperti itu tidak mengkritik siapa pun karena mereka tidak memperhatikan kesalahan orang lain. Jika ada yang mengkritik mereka, mereka dengan anggun menerimanya dan menemukan sesuatu yang baik di dalamnya yang dapat mereka gunakan untuk memperbaiki diri.
• Mereka tidak pernah mencoba untuk mengontrol orang lain karena mereka percaya, mampu mengendalikan  diri mereka sendiri.
• Orang yang terbangun secara spiritual memiliki kekuatan toleransi yang besar, sehingga orang seperti itu menerima semua jenis orang, benda, situasi dan keadaan tanpa syarat.
• Orang seperti itu berbicara lebih sedikit tetapi apapun yang dia katakan itu manis dan baik.
• Orang seperti itu memiliki lebih banyak keheningan batin karena berkurangnya dialog internal, yang terus-menerus diciptakan oleh pikiran kita dalam bentuk pikiran

Itulah beberapa karakteristik orang yang telah terbangun secara rohani dalam melakukan perjalanan spiritual. Apakah Anda ingin memiliki beberapa atau bahkan semua karakteristik yang saya sebutkan di atas? Jika Anda menjawab “ya” saatnya Anda mulai melakukan perjalanan spiritual.

Dengan Penuh Cinta…

Langkah Anda selanjutnya…

Jika Anda ingin memiliki karakteristik orang yang terbangun secara rohani, dapat menemukan pengalaman bermakna dalam melakukan perjalanan spiritual, sehingga kualitas hidup meningkat, berbagai masalah hidup cepat teratasi, berbagai harapan mudah terwujud, hidup tenang dan damai, lebih sehat, sukses, bahagia, makmur, berkelimpahan dan dekat dengan Tuhan. Pastikan Anda memiliki bekal yang cukup untuk melakukan perjalanan spiritual, mulailah langkah awal Anda dengan mengikuti Pelatihan Bioenergi Abundance.

Dengan Pelatihan Bioenergi Abundance, Anda akan mendapatkan peta jalan spiritual yang jelas dan akurat serta bekal yang cukup selama perjalanan spiritual yang akan Anda tempuh.