Apa Yang Dimaksud Dengan Realisasi Diri Dalam Kebangkitan Spiritual?
Kebangkitan Spiritual merupakan hal yang asing bagi banyak orang. Apalagi di zaman modern ini banyak orang yang terlalu mengedepankan logika, rasio dan mengutamakan apa yang bisa dilihat dengan mata. Namun faktanya, masih banyak orang yang mengunjungi blog metafisik, supranatural dan perdukunan. Bahkan tidak sedikit yang bergabung pada grup-grup Facebook yang terkait dengan hal tersebut.
Mengapa hal ini bisa terjadi? ketika banyak masyarakat tidak memahami bahkan tidak mengenal pentingnya Realisasi Diri, maka hal yang terkait spiritualitas adalah sesuatu yang dianggap luar biasa dan hanya diketahui dan dikuasai oleh orang-orang khusus atau Istimewa yang telah melakukan ritual berat dan berbagai mitos spiritual lainnya.
Pada akhirnya, mereka menjadi konsumen spiritual, mencoba-coba di sana-sini dalam “produk” spiritual yang menarik, tanpa pernah benar-benar menyelam lebih dalam menggali potensi spiritual yang ada pada dirinya sendiri.
Itulah mengapa saya berinisiatif untuk memformulasikan berbagai program pelatihan berbasis spiritual dengan menerapkan keilmuan Bioenergi secara praktis agar setiap orang mampu memberdayakan dirinya sesuai dengan harapan dan tujuan hidupnya.
Banyak orang tersesat di permukaan kehidupan, mereka mencari jalan pintas dengan pergi ke orang pintar atau ritual-ritual khusus yang diberikan guru spiritual mereka, dimana mereka fokus pada ritualnya bukan pada pembelajaran dan pengembangan potensi dirinya – hati dan pikiran mereka mudah berubah karena sesuatu yang baru datang dan terlihat mudah – sehingga menarik perhatian mereka dan akhirnya mereka jatuh ke lubang spiritual.
Apa itu Lubang Spiritual?
Dalam Proses Kebangkitan Spiritual, ada banyak kendala yang harus dilalui. Itu meupakan tantangan tersendiri yang harus bisa ditaklukkan siapapun yang ingin mengalami kebangkitan spiritual menuju pencerahan hidup yang lebih tinggi. Apa itu lubang Spiritual? Lubang Spiritual adalah jebakan alami yang ada pada setiap jalan yang dilalui oleh setiap orang, saat mereka sedang berupaya melakukan aktifitas spiritual (ibadah, sholat, Zikir, puasa, Sedekah, Meditasi, kajian spiritual dan Amal kebaikan lainnya), akibat mereka keliru memahami dan menentukan tujuan.
Saat mereka memasuki lubang spiritual, kekecewaan demi kekecewaan muncul dan akhirnya menganggap apa yang dilakukannya tidak berhasil dan sia-sia.
Untungnya, ada jalan yang belum banyak diketahui masyarakat yang selaras dengan bentuk spiritualitas yang lebih dalam – dan semuanya mengarah pada “Realisasi Diri.”
Jika Anda tidak tau apa itu Realisasi Diri, atau bagaimana mengalaminya – tetaplah disini – karena saya akan memberikan pemahaman dan rahasianya kepada Anda.
Apa itu Realisasi Diri?
Ada dua definisi Realisasi Diri: yang satu sekuler, yang lain spiritual.
Menurut berbagai tradisi psikologis dan filosofis Barat, Realisasi Diri adalah pemenuhan potensi pribadi kita dalam hidup. Pada dasarnya, hanya itulah yang kita bisa dalam arti yang tidak terbatas dan ekspansif.
Namun, menurut spiritualitas Timur, Realisasi Diri adalah pengetahuan dan perwujudan Hakikat Sejati kita atau Diri Yang Lebih Tinggi di luar ego.
Di sini kita memiliki dua definisi yang saling bertentangan dari Timur dan Barat.
Definisi mana yang benar?
Sebenarnya tidak ada definisi yang benar atau salah: keduanya sama-sama relevan karena mereka menjunjung tinggi satu sama lain. Saya akan menjelaskan mengapa demikian.
Ada 4 dimensi alam yang perlu Anda ketahui dan 3 dimensi diantaranya terkait Realisasi Diri, yaitu: Dimensi Alam Fisik, Dimensi Alam Rokhani dan Dimensi Alam Spiritual. (saya selalu mejelaskan topik ini disetiap pogram Pelatihan).
“Realisasi Diri, sebenarnya bukanlah momen keajaiban dan hal yang luar biasa – melainkan proses yang lambat dan mantap”
Proses ini terjadi dalam tiga dimensi alam eksistensi:
Dimensi Alam Fisik
Dimensi Alam Rukhani
Dimensi Alam Spiritual
Dimensi Alam Fisik adalah alam tempat kita menjalani kehidupan sehari-hari. Inilah dunia tempat kita menjalani kehidupan sehari-hari bersama keluarga, teman, dan rekan kerja.
Dimensi Alam Rukhani adalah dimensi di mana segala sesuatu yang bersembunyi di bawah permukaan dan berdiam. Ini adalah alam pikiran, perasaan, naluri, mimpi, luka bawah sadar, dan pada tingkat inti, adalah jiwa .
Dimensi Alam Spiritual adalah dimensi alam di mana kita melampaui tubuh, pikiran, dan jiwa dan memasuki Roh abadi yang tidak material yang menembus semua lapisan keberadaan.
Setiap Dimensi alam memiliki tujuan …
Di dalam setiap Dimensi alam ada tugas yang harus kita penuhi:
Dimensi Alam fisik, tugasnya adalah pertumbuhan ego
Dimensi Alam Rukhani, tugasnya adalah perwujudan jiwa
Dimensi Alam Spiritual, tugasnya adalah realisasi penyatuan (juga dikenal sebagai Realisasi Diri )
Pertumbuhan ego, perwujudan jiwa, dan realisasi penyatuan sama pentingnya untuk tumbuh secara utuh. Meskipun ketiga komponen dapat dilibatkan secara bersamaan, ada urutan alami dalam pengungkapannya: pertumbuhan ego adalah fondasi dimana perwujudan jiwa bersandar, dan yang terakhir, saya percaya, paling efektif menggalang realisasi roh.
Di sini kita melihat bahwa ketiga dimensi alam yang dibangun di atas, dan mendukung, satu sama lain – tujuan akhirnya adalah Realisasi Diri atau orang sering menyebutnya “Pencerahan”.
Jadi di sini kita melihat sebenarnya ada dua jenis Realisasi Diri.
Spiritualitas Barat mempromosikan potensi diri (ego) sepenuhnya. Proses ini terjadi di Dimensi Alam Fisik dan dimensi Alam Rokhani.
Dan Spiritualitas Timur mempromosikan Jati Diri – yaitu, pembebasan dari diri palsu (ego) kecil, dan perwujudan Jati Diri atau Sifat Sejati seseorang.
Ini adalah jalan di “Dimensi Spiritual”, jalan yang melampaui ego dan jiwa pribadi, dan menyatukan kita dengan Roh Mutlak, Sumber energi tak terbatas, Tidak Berubah, dan Abadi. Ini adalah jalan “pencerahan”.
Sebagian besar aliran pemikiran Barat dan Timur mengabaikan atau menyangkal pentingnya ketiga jalur yang bekerja bersama dalam satu kesatuan. Tapi menurut saya, itu semua adalah jalur penting (sudah saya buktikan dan sekarang dipraktekkan oleh murid-murid saya) untuk dirangkul sehingga kita dapat mengalami kebangkitan spiritual yang sejati – sama seperti pohon membutuhkan akar, batang, dan cabang untuk menjadi utuh.
Beberapa Pertanyaan Penting ;
>> Apakah Realisasi Diri ada kaitannya dengan Kebangkitan Spiritual?
Sangat erat kaitannya, karena orang yang mengalami kebangkitan spiritual tanpa realisasi diri akan mengalami stagnasi dan kemungkinan besar untuk kembali terpuruk dalam kehidupannya sangat terbuka.
>> Apakah orang yang mengalami Realisasi Diri bisa mendapatkan lompatan kesadaran secara langsung, seketika?
Bisa saja terjadi, apalagi kalo dibimbing oleh orang yang tau caranya. Tetapi lompatan kesadaran yang didapat biasanya bersifat sementara. Dimana kesadaran yang didapat belum di barengi dengan berbagai perubahan yang diperlukan terkait cara berpikir, cara bersikap, cara bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini – lompatan kesadaran yang didapat masih pada “Tahap Pertama” yaitu Tahap Kesadaran Diri.
>> Ada berapa tahap Realisasi Diri dan apa saja?
Ada 9 Tahap Realisasi Diri secara Spiritual yang perlu Anda ketahui, meliputi :
1.Kesadaran Diri
2.Eksplorasi Diri
3.Penemuan Diri
4. Pemahaman Diri
5. Cinta Diri
6.Transformasi Diri
7.Penguasaan Diri
8. Transendensi Diri
9.Realisasi Diri
>> Bagaimana cara mengalami Realisasi Diri tersebut?
Ikuti penjelasan saya selanjutnya seputar 9 tahap Realisasi Diri dan bagaimana kematian Ego terjadi saat Anda mengalami pencerahan, silahkan Baca 9 Tahap Realisasi Diri Dalam Menempuh Perjalanan Spiritual.