Home Manajemen Spiritual 9 Tahap Realisasi Diri Dalam Menempuh Perjalanan Spiritual

9 Tahap Realisasi Diri Dalam Menempuh Perjalanan Spiritual

by Kamsi R
Tahapan Realisasi Diri

Realisasi Diri adalah istilah yang semakin banyak digunakan. Dalam banyak hal, ini adalah istilah yang tidak jelas, dan artinya tidak langsung terlihat. Bagi banyak orang, ini adalah istilah yang artinya sama dengan ‘Pencerahan’ – sebuah kata yang juga sulit ditentukan.

Namun istilah ‘Realisasi Diri’ lebih berguna karena sebenarnya mengacu pada tahap yang sangat spesifik dalam perjalanan kebangkitan spiritual.

Realisasi diri (Self Realization) merupakan tingkat kesadaran yang dapat dicapai oleh siapa saja. Ini adalah tingkat yang sangat penting dalam perjalanan spiritual karena ketika seseorang menjadi Sadar Diri, kondisi hati-nya yang permanen terbuka sebagaimana mestinya.

Dan jika Anda memilih untuk mengabdikan diri pada perjalanan realisasi diri yang berkelanjutan, Anda akan mengembangkan rasa hormat yang luar biasa untuk apa sebenarnya Anda hidup. Hanya pada saat kesadaran itu muncul – Anda akan menghargai makna sepenuhnya dalam hidup Anda.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Realisasi Diri bukanlah momen besar yang hebat karena ini adalah proses pengungkapan bertahap.

(Namun, harus dicatat di sini bahwa untuk beberapa individu langka, Realisasi Diri memang datang sebagai momen besar. Tetapi bagi sebagian besar dari kita, ini adalah proses yang lambat  stabil bahkan ter-abaikan)

Di bawah ini saya akan menjelaskan sembilan tahap Realisasi Diri dalam kebangkitan spiritual : dari awal perjalanan, sampai akhir. Harap dicatat bahwa Realisasi Diri tidak selalu (dan seringkali tidak) merupakan proses linier. Kita sering mengalami pengungkapan spiral dan transformasional, dan itu umum untuk bergerak maju dan mundur.

Berikut penjelasan dari 9 Tahap Realisasi Diri yang perlu Anda ketahui dan fahami;

1. Kesadaran Diri

Di awal perjalanan spiritual, Anda akan memasuki   fajar – kesadaran diri. Ini dapat terjadi secara sporadis sebagai akibat dari momen sementara introspeksi atau sebagai kebangkitan spiritual secara keseluruhan. Kesadaran diri adalah ketika kita menyadari diri kita sendiri (dari sudut pandang berbasis ego) dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia.

Mereka yang sadar diri menjauh dari ketidaktahuan psikologis mereka sebelumnya (juga biasa disebut sebagai “tertidur”) dan menuju kesadaran diri yang lebih besar. Ini bisa menjadi periode yang menyakitkan saat kita melihat dengan jujur – ​​pikiran, kebiasaan, pilihan, dan cara kita berhubungan dengan dunia. Seringkali kita tidak menyukai apa yang kita lihat, seperti kesulitan, kegagalan, kekecewaan, kekhawatiran, putus asa, minder, sakit hati, amarah, dendam  dan jenis luka batin lainnya.

Jadi, kita perlu memilih ; mematikan rasa karena penyangkalan atau memasuki jalur pertumbuhan diri (juga dikenal sebagai  “Jalan Spiritual”).

2. Eksplorasi Diri

Setelah kejutan dengan kebangkitan untuk lebih sadar diri, kita didorong oleh keinginan untuk lebih mengeksplorasi diri kita sendiri – ini adalah perjalanan eksplorasi diri.

Eksplorasi diri didorong oleh campuran keingintahuan (” siapa saya sebenarnya? “) Dan ketidakpuasan (“Saya tidak percaya saya bisa…/saya percaya itu!, Tapi…”) Serta kesulitan (Bagaimana caranya……/Apa yang harus saya lakukan….).

Kita  ingin mengetahui lebih banyak tentang kepribadian dan memahami tempat otentik kita dalam hidup ini.

Eksplorasi diri sering terjadi di dimensi fisik (ranah kehidupan sehari-hari) dan tujuannya adalah untuk mengungkap bagaimana kita berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Untuk mendapatkan jawaban, kita berusaha untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang diri kita sendiri melalui buku, seminar, pelatihan,  lokakarya, film, tes kepribadian, dan praktik psikologis dan aktifitas spiritual lainnya.

3. Penemuan Diri

Tahapan Realisasi Diri

Begitu kita mulai berkecimpung di dunia eksplorasi diri, kita akhirnya mengalami penemuan diri, yang terjadi ketika kita menggali jauh di bawah permukaan diri kita sendiri.

Penemuan diri terjadi ketika kita bergerak dari “apa?” Ke “MENGAPA?“ Sementara tahap sebelumnya (eksplorasi diri) berkaitan dengan apa yang kita sukai/rasakan/lakukan/pikirkan, sedang “Penemuan diri” berkaitan dengan “mengapa” kita menyukai/merasakan/melakukan/ memikirkan segala sesuatu yang muncul di dalam diri kita.

Pada tahap ini, adalah umum untuk memulai berbagai bentuk pekerjaan batin yang sampai ke akar diri inti kita.

4. Pemahaman Diri

Pemahaman diri adalah kristalisasi dari tiga tahap sebelumnya: pemahaman yang mendalam tentang dinamika dan cara kerja ego diri kita.

Orang yang telah mencapai tahap ini memiliki pemahaman yang menyeluruh dan berlapis-lapis tentang asal-usul dan alasan mengapa mereka berpikir, merasa, dan berperilaku seperti itu. Mereka tidak hanya menjelajahi ego sadar mereka, tetapi mereka juga telah menjelajahi pikiran bawah sadar mereka untuk bertemu dengan bayangan diri mereka sendiri dan luka batin yang terkubur lainnya.

Pemahaman Diri adalah jalan memasuki dimensi Rokhani yang menyentuh dan mengungkapkan sifat jiwa kita.

5. Cinta Diri

Berikutnya adalah cinta diri: tahap di mana kita dipenuhi dengan belas kasih untuk diri sendiri dan semua yang telah kita lalui.

Sebagai jalan memasuki dimensi spiritual – cinta diri adalah apa yang terjadi ketika kita memasuki sifat dasar hati dan jiwa kita, yaitu: cinta.

Saat kita mencintai diri sendiri, kita didorong oleh pemahaman yang mendalam tentang diri kita sendiri. Faktanya, tanpa tahap sebelumnya (pemahaman diri) hampir tidak mungkin untuk mempraktikkan cinta diri karena kita tidak tahu apa atau mengapa kita melakukan, berpikir, dan merasakan apa yang kita lakukan.

Belajar bagaimana mencintai diri sendiri berarti kita berhenti menghukum diri sendiri,  mulai mengasuh diri sendiri, dan mulai mengalami harga diri, kepercayaan diri, dan pengampunan diri yang lebih besar.

6. Transformasi Diri

Pada tahap ini, kita mulai melepaskan kebiasaan, persepsi, dan kompulsif kita yang lama dan membatasi yang diciptakan oleh diri palsu (ego) dan berubah menjadi versi diri kita yang paling otentik.

Saat kita mengalami transformasi diri, kita memasuki proses kematian dan kelahiran kembali yang awalnya terasa tidak nyaman dan tidak stabil. Namun pada akhirnya, perubahan apa pun yang kita alami itu membebaskan. Dengan kata lain, kita menjadi lebih berpusat pada jiwa daripada egois, dan kita lebih nyaman dengan hidup kita. Kita tidak lagi menuntut bagaimana orang lain berpikir dan bersikap seperti maunya kita.

Berkat lima tahap sebelumnya, kita dapat memberikan ruang untuk terjadinya pertumbuhan baru. Cara hidup baru – seperti kupu-kupu yang muncul dari kepompongnya, kita merasa lebih mengembang, bebas, dan membumi.

7. Penguasaan Diri

Tahapan Realisasi Diri

Sebagai puncak dari tahap 1-6, adalah tahap penguasaan diri. Tahap ini adalah tentang menuai hasil dari ego yang stabil dan dapat menyesuaikan diri dengan baik.  Tahap ini saya menyebutnya dengan istilah”Personalisasi”  yaitu menjadi manusia seutuhnya yang terhubung dan selaras dengan jiwa.

Penguasaan diri sebetulnya sesederhana itu, menguasai diri palsu (atau ego) – tetapi tidak dengan tirani atau sikap mendominasi. Sebaliknya, menguasai diri palsu dilakukan dengan “cinta dan pengertian”.

Alih-alih menjadi budak ego kita, kita hidup dari hati dan jiwa, dan ego kita menyerah dan melayani jiwa kita.

Ketika kita mengalami penguasaan diri, dunia dalam dan luar kita seimbang, dan kita menjadi Raja atau Ratu dari dimensi fisik kita sendiri (kehidupan sehari-hari) dan dimensi rokhani (kehidupan batin).

Kita menjadi orang yang mandiri, tenang, tanggap, bijaksana, penyayang, dan rendah hati.

8. Transendensi Diri

Berikutnya adalah transendensi diri dimana kita mulai memasuki dunia Roh (atau dunia atas).

Ketika kita berjalan di jalur transendensi-diri, kita berusaha untuk melampaui ego dan keterikatan kita yang terbatas pada jiwa kita, dan menjadi Satu dengan Yang Ilahi.

Keinginan untuk melampaui diri sendiri dapat datang secara alami sepanjang waktu (sebagai hasil dari proses yang tekun – melangkah di jalan spiritual), melalui pengalaman mistik yang tiba-tiba, wawasan transpersonal yang mendalam, atau panggilan batin yang dalam untuk merasakan kebebasan tertinggi.

Jalan dan praktik transendensi diri yang umum  termasuk zikir, meditasi, disiplin yoga, tradisi mistik dan kesadaran yang lebih tinggi (Sufisme, Gnostisisme, Taoisme, Budha, dan lainnya), Bioenergi, kontemplasi, dan sebagainya.

9. Realisasi Diri

Akhirnya, kita sampai pada Realisasi Diri. Apa yang bisa dikatakan selain fakta bahwa Realisasi Diri dapat dicari dan dikerjakan, tetapi pada akhirnya, itu adalah anugerah dari Kehidupan itu sendiri.

Realisasi Diri terjadi ketika kita berhenti mengidentifikasi dengan ego yang terbatas dan melekat pada jiwa, dan sebaliknya mengakui diri kita sebagai satu dan sama sebagai Yang Ilahi. Bergerak melewati rasa “aku,” “milikku,” dan “Aku ___,” (alias. Cerita batin yang dibuat oleh diri ilusi kita) kita datang untuk mewujudkan apa yang disebut sebagai Kesadaran ilahi, Pencerahan, Kebuddhaan, Non- Kesadaran Ganda, dan Keesaan.

Nama lain untuk pengalaman sakral ini adalah nirwana, surga, moksa, unio mistik (alkimia spiritual), samadhi, kesadaran kosmik, dan sebagainya.

Ketika kita mengalami Realisasi Diri, kita telah melihat melalui ketidakkekalan dan ketidakmelekatan ego (ini dapat dialami melalui zikir ataupun meditasi), sifat pikiran yang seperti mimpi, dan ilusi keterikatan pada semua fenomena, dan ke dalaman yang luas, tidak terbatas dan kehadiran abadi yang ada di mana-mana.

Pada tahap ini, kita bebas dari penderitaan, bebas dari rasa takut, dan bebas dari segala keterpisahan. Yang tersisa adalah pancaran murni keberadaan, persatuan total dengan Kehidupan, pengalaman cinta tanpa akhir, koneksi, pemahaman, dan keterbukaan terhadap keberadaan.

Bagaimana Mengalami Rasa Realisasi Diri?

Realisasi diri adalah perjalanan yang dapat memakan waktu beberapa tahun, dekade, atau paling umum – seumur hidup (atau bahkan lebih lama). Tetapi itu adalah jalan yang sakral dan bernilai setiap waktu, sesuatu yang layak Anda upayakan, dengan  ketulusaan dan dedikasi Anda.

Akhirnya, semuanya itu adalah jalan pencerahan, jalan kebebasan, dan jalan cinta. Apa yang bisa lebih baik dari itu semua saudaraku?

Sekarang setelah Anda mengetahui dan memahami apa itu realisasi diri, dan sembilan tahapannya, apakah Anda ingin dengan sadar bisa merasakan – dan mengalami pengalaman ini?

Saya yakin Anda menginginkannya!

Jika Anda menjawab “Ya” … silahkan baca Perjalanan Spiritual dan Karakteristik Orang Yang Terbangun Secara Rohani.

Langkah Anda selanjutnya…

Jika Anda ingin mengalami pengalaman bermakna dalam setiap tahap realisasi diri sehingga Anda akan lebih cepat dalam meraih tujuan hidup yang besar, mewujudkan harapan dan keinginan dalam hidup secara lebih cepat sehingga kehidupan Anda semakin berkualitas, lebih sehat, sejahtera, makmur, berkelimpahan, bahagia dan dekat dengan Tuhan, segera dapatkan caranya dengan mengikuti program Pelatihan Bioenergi Abundance. Agar Uang, Kebahagiaan dan Kelimpahan Mengalir dalam Hidup Anda

Tahapan Realisasi Diri

Related Articles

Ulasan klien

Dr. Adrianto SpOG, Yogyakarta

“Bapak Syaiful merupakan guru spiritual yang mumpuni dan bisa menjadi rujukan bagi setiap orang yang ingin mengalami pencerahan dalam hidupnya.

Saya sudah kenal dan bekerjasama dengan beliau selama lebih dari 8 tahun. Dan begitu banyak orang yang sudah terbebas dari belenggu hidupnya serta mampu menikmati hari-harinya dengan sukacita dan penuh syukur kepada Tuhan.

Bagi orang yang sudah tercerahkan, Masalah bukan jadi hal yang menyulitkan lagi tapi sebagai bentuk permainan yang menyenangkan untuk lebih dekat dengan Tuhan. Pencapaian keseimbangan energi pada tubuh Fisik, Emosional, Mental dan Spiritual kliennya menjadi point penting dalam menangani setiap masalah yang yang terjadi.

Sebagai konsultan solusi masalah, Bapak Syaiful orang paling profesional di bidangnya yang saya kenal, dimana semua rahasia personal kliennya sangat terjaga.

Semoga beliau selalu sehat, panjang umur dan tambah manfaat untuk banyak orang.”

Bapak Bintang Dewangga Putra, Pemilik Bisnis Otomotif, Pekan Baru

Sejauh kami mencari inovasi dan strategi terbaik untuk terus berkembang, serta solusi bisnis sepanjang perjalanan bisnis otomotif kami, inilah yang paling berkesan dan memberikan dampak mendalam bagi perkembangan bisnis kami yaitu ketika bertemu dengan Bapak Syaiful M. Maghsri.

Sejak pertemuan pertama pada sesi solusi khusus Bioenergi atau SKB, beliau telah membuka wawasan kami mengenai bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek bisnis. Bapak Syaiful dengan pendekatannya yang holistik tidak hanya memberikan saran dan strategi bisnis yang out of the box, tetapi juga mendidik kami mengenai etika dan nilai bisnis dari perspektif spiritual yang sangat mendalam. Hal ini telah merubah cara kami melihat, mengelola, dan menjalankan bisnis kami.

Dengan pemahaman baru dan bimbingan dari Bapak Syaiful, kami berhasil melakukan inovasi-inovasi baru dalam penjualan dan pelayanan kami. Lebih dari itu, berbagai aspek bisnis kami mengalami peningkatan yang komprehensif, mulai dari kinerja karyawan, kepuasan pelanggan, hingga omzet penjualan.

Lebih dari itu hal yang paling berharga adalah bagaimana kami mampu memahami dan menerapkan Bioenergi dan nilai-nilai ketulusan dalam setiap tindakan bisnis kami, baik dalam penjualan ataupun pelayanan. Ini bukan hanya memberikan keuntungan materi, tetapi juga hikmah, berkah, dan kebaikan yang kini mengalir dalam keluarga kami, dan orang -orang di sekitar kami yang pada akhirnya membawa kelimpahan dan kebahagiaan bagi banyak orang.

Sebagai kepala keluarga dan pemilik bisnis, saya, Bintang Dewangga Putra, ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Syaiful M. Maghsri. Bapak telah menjadi mentor, pemandu, dan sahabat bagi kami, membantu kami menemukan makna sejati dari kesuksesan bisnis. Semoga Tuhan senantiasa memberkahi Pak Syaiful dan keluarga. Terima kasih banyak!”

Sudah lebih 20 tahun Bapak Syaiful M.Maghsri telah berkomitmen membantu setiap orang yang ingin mengalami pencerahan dalam hidupnya berbasis Manajemen Spiritual dengan metode Bioenergi Adjustment.

Sekarang Giliran Anda Hidup Sehat, Sukses Karir, Sukses Bisnis, Naik Jabatan, Rumah Tangga Harmonis, Jodoh Terbaik, Lunas Hutang, Mengatasi Insomnia, Mengatasi Stres, Rezeki Lancar, Hidup Tenang Dan Damai Serta Lebih Dekat Dengan Tuhan.

Bioenergi Center

IKUTI KAMI DI

Syaiful Maghsri © 2023 All Right Reserved.