Bulan Sya’ban ialah bulan ke-8 di bulan Hijriyah atau sebelum bulan Ramadhan. Di bulan ini, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh. Amal shaleh ini bisa dengan membaca Al-Qur’an, sedekah, shalat sunah atau puasa sunah seperti puasa Sya’ban. Jadi, jika tiba bulan Sya’ban, hendaknya kita niatkan untuk melaksanakan amal ibadah sebanyak yang kita mampu.
Puasa Sya’ban; Kapan dan Keutamaannya
Untuk menjalankan puasa di bulan ini, tidak ada batas waktu berapa hari. Kita bisa menjalankan semampu kita, misal setiap pekan 2 hari atau sebulan penuh pun tidak masalah. Hal yang harus diketahui adalah bahwa ini puasa sunah bukan puasa wajib. Kita hanya dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh.
Adapun keutamaanya adalah sebagai berikut;
Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)
Rasulullah Perbanyak Puasa
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan;
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)
Niat Puasa Sya’ban
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN LILLAHI TA’ALA
Artinya :
“ Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”
Tentang niat ini, memang sebaiknya kita cukup di dalam hati. Tapi, jika ingin melafalkan atau mengucapkannya secara lisan pun tidak masalah. Jika kita sudah berniat ingin puasa, walau tidak melafalkannya saat malam atau sebelum sahur, maka itu sudah cukup.
Artikel menarik lainnya yang sebaiknya Anda baca:
- Puasa Ayamul Bidh: Puasa 3 Hari dengan Pahala Setahun
- Niat Puasa Arafah Bulan Dzulhijjah
- Puasa Syawal: Bacaan Niat dan Keutamaannya