Pernahkah Anda menemui seseorang yang melihat sekeliling ruangan padahal Anda berbicara? Atau saat Anda sedang berbicara, dia menyela dengan mengatakan sesuatu yang topiknya berbeda sama sekali. Sikap seperti ini memang bukan pendengar yang baik. Untuk itu, usahakan agar kita tidak seperti mereka. Berikut beberapa cara atau tips menjadi pendengar yang baik yang bisa Anda lakukan.
Tips Menjadi Pendengar yang Baik
Berikut adalah delapan cara untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan yang hebat:
- Tertarik. Banyak orang berpikir mendengarkan berarti diam sampai giliran mereka berbicara. Tetapi mendengarkan yang benar adalah tindakan tanpa pamrih. Mendengarkan berarti memberikan perhatian penuh Anda kepada orang lain. Perhatian ini tidak menghakimi, berpikiran terbuka, hormat dan ingin tahu.
- Mendengarkan adalah menerima. Kami menerima kepercayaan dan kerentanan orang lain. Untuk menjadi penerima, biarkan diri Anda menjadi kanvas kosong bagi orang lain. Biarkan teman Anda mengeluarkan ide, perasaan, pemikiran yang kontradiktif, dan apa pun yang muncul. Biarkan dia sampai selesai.
- Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan isyarat halus. Beri tahu orang itu bahwa Anda tertarik dengan menganggukkan kepala, menggumamkan “mmm hmmm”, dan dengan lembut mengucapkan kata atau frasa singkat di sana-sini.
- Menyesuaikan dan mencocokkan. Pendengar yang baik biasanya melakukan kontak mata, tetapi mungkin juga duduk berdampingan dengan nyaman dan menatap lurus ke depan, memungkinkan privasi dan keintiman pembicara pada saat yang bersamaan. Sesuaikan diri Anda dengan orang yang berbicara dengan memperhatikan tingkat kontak mata atau hal lain.
- Tunggu jeda secara alami. Cobalah untuk tidak menyela — memberikan ruang yang cukup bagi seseorang untuk mengeluarkan semuanya adalah hadiah yang luar biasa. Ketika ada jeda, dan orang itu tampaknya telah melepaskan bebannya, itulah saatnya untuk berbicara.
**
- Mengakui dan berempati. Mendengarkan dengan baik bukanlah keheningan total. Ketika saatnya tiba untuk berbicara, ulangi secara singkat kepada orang tersebut apa yang Anda dengar. Ketika dia kesal, tunjukkan bahwa kesal adalah respon yang wajar, tapi kemudian berilah empati agar rasa kesal itu berubah menjadi hal positif.
- Jangan memberi nasihat tanpa diminta. Kita mungkin menganggap diri kita orang yang sangat baik dan memiliki segala macam ide bagus untuk orang yang berbicara kepada kita mengenai masalah mereka. Apa yang tidak kita sadari adalah bahwa menawarkan solusi sebelum seseorang mengungkapkan perasaan kesalnya tidak akan berhasil.
- Buat persembahan. Selain berempati, Anda memiliki pilihan untuk menawarkan sesuatu yang lebih. Itu bisa berupa sesuatu yang sederhana seperti, “Bagaimana saya bisa membantu?” atau “Apakah Anda ingin saya memberi tanggapan?” Kemungkinannya adalah teman Anda merasa lega setelah dia mengosongkan ruang di dalam dirinya.
Jangan heran jika pendengaran Anda yang baik memudahkannya mengungkapkan tentang dirinya atau situasinya. Dia mungkin memberitahu Anda bahwa Anda sudah melakukan lebih dari cukup! Jika dia memang menginginkan umpan balik, ini adalah kesempatan Anda untuk berbagi pengalaman dan menawarkan saran.
Artikel menarik lainnya yang sebaiknya Anda baca:
- 18 Orang Yang Dicintai Allah SWT
- 14 Tanda Kematian; Ketahui Semua Tanda Kepergiannya
- 5 Tips Hilangkan Bad Mood