Mempelajari cara mencintai diri sendiri bisa sangat sulit. Untuk itulah saya akan bersikap realistis di sini, bahwa belajar mencintai diri sendiri adalah hal yang tidak mudah dilakukan tetapi bisa kita usahakan, jika kita mengetahui manfaat yang ada dibalik kalimat “Mencintai Diri Sendiri”.
Mengapa saya katakan, bila belajar mencintai diri sendiri tidak mudah?
Inilah fakta yang sering terjadi, sebagai contoh :
- Bagaimana Anda bisa belajar mencintai diri sendiri saat pikiran Anda benar-benar berperang dengan dirinya sendiri?
- Bagaimana Anda bisa belajar mencintai diri sendiri, saat Anda membenci apa yang Anda lihat di cermin?
- Bagaimana Anda bisa belajar mencintai diri sendiri, ketika lingkungan Anda penuh dengan energi beracun yang membuat depresi?
- Bagaimana Anda bisa belajar mencintai diri sendiri, ketika Anda tidak memiliki teladan yang positif?
- Bagaimana Anda bisa belajar mencintai diri sendiri lebih banyak, ketika orang menyebut Anda egois dan lalai?
- Dan bagaimana, bagaimana, bagaimana lainnya?
Meskipun saya tidak tahu semua jawabannya, saya telah belajar mencintai diri sendiri selama bertahun-tahun – di awal kesadaran hidup saya melakukan perjalanan spiritual.
Saya telah bereksperimen sangat banyak hal dengan diri saya sendiri, mengatasi banyak trauma saya sendiri, dan membantu orang lain melakukan hal yang sama – dengan beberapa hasil yang menyenangkan dan mengejutkan.
Meskipun artikel ini tidak akan secara langsung menjawab semua pertanyaan di atas, saya telah menyediakan alat, teknik, ajaran, dan sumber daya yang Anda perlukan untuk membuat perubahan besar – semua bisa dicoba dan diuji oleh Anda.
Jadi dari kedalaman hati saya untuk Anda, saya sangat berharap artikel ini membantu mengkatalisasi perubahan yang mendalam dan bergizi dalam hidup Anda mulai sekarang ini.
Apa Yang Akan Anda Pelajari dan Fahami?
- Apa itu Cinta Diri?
- 17 Manfaat Mendalam dari Cinta Diri
- Mengapa Sangat Sulit Bagi Kita Mencintai Diri Sendiri?
- Apakah Cinta Diri itu Egois?
- Contoh Temuan Ilmiah Tentang Cinta Diri
- Sisi Gelap Cinta Diri
- Bagaimana Mencegah Orang Lain Menyeret Anda
- Apakah Mungkin untuk “Mencintai Diri Sendiri Tanpa Syarat”?
- Cara Lebih Mencintai Diri Sendiri (7 Latihan)
#> Apa itu Cinta Diri?
Singkatnya, cinta diri adalah pengampunan, penerimaan, dan rasa hormat kepada diri Anda sendiri yang sebenarnya (otentik) – termasuk semua bagian Anda yang baik, indah dan sebaliknya yang jelek ataupun mengerikan.
Ketika Anda mencintai diri sendiri, Anda menjaga diri sendiri, Anda menghormati keterbatasan Anda, Anda mendengarkan kebutuhan Anda dan Anda cukup menghargai impian Anda untuk menindaklanjutinya.
Ketika Anda mencintai diri sendiri, kebahagiaan, kesehatan, dan kepuasan Anda adalah yang terpenting karena Anda menyadari bahwa tanpa mencintai diri sendiri, Anda tidak akan pernah bisa mencintai orang lain dengan tulus.
#> 17 Manfaat Mendalam dari Cinta Diri
Cinta diri menerangi, meningkatkan, dan memperdalam setiap aspek kehidupan. Berikut ini beberapa dari BANYAK manfaat mempelajari “cara lebih mencintai diri sendiri”:
- Lebih banyak toleransi terhadap kekurangan dan kelemahan Anda
- Lebih percaya diri
- Lebihmemaafkan diri sendiri
- Polapikir yang lebih sehat (dan lebih sedikit pikiran yang menyabotase diri sendiri)
- Peningkatankemampuan untuk menemukan dan memenuhi takdir pribadi Anda
- Meningkatnyacinta, penerimaan, dan kasih sayang untuk diri sendiri
- Meningkatnyacinta, penerimaan, dan kasih sayang untuk orang lain
- Hubunganyang lebih baik
- Kehidupankerja yang lebih baik
- Hubunganyang lebih autentik dengan orang-orang
- Peningkatankegembiraan dan rasa syukur untuk hidup
- Peningkatankeceriaan, kreativitas, dan spontanitas
- Pilihanyang lebih sehat dan bijaksana
- Peningkatanakses ke peluang baru
- Meningkatkankesehatan mental (dan mengurangi kecemasan + depresi)
- Lebih mudah dalam mengatasi kesulitan yang muncul
- Akses yang lebih dalam ke jiwa dan jalan spiritual
Masih banyak lagi manfaat yang akan dapat Anda rasakan, saat Anda sudah mulai mampu mencintai diri sendiri. Tetapi ini adalah manfaat paling langsung yang bisa Anda rasakan.
#> Mengapa Sangat Sulit Bagi Kita Mencintai Diri Sendiri?
Jawaban singkatnya adalah bahwa kita dibesarkan dalam masyarakat (dan kemungkinan besar dalam keluarga) yang tidak mengajari kita tentang cinta diri.
Sepanjang kehidupan awal kita, kita diajari cara membaca, menulis, menghitung, membangun, berteori, mempelajari beberapa hal dan menganalisis kehidupan.
Kita diajari bagaimana mengatakan “tolong” dan “terima kasih,” serta apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh orang lain dan masyarakat pada umumnya ….. tetapi kebanyakan dari kita gagal dididik dalam satu dimensi penting kehidupan; yaitu “cinta diri”.
Realitas yang terus mengejutkan saya dari setiap pembelajaran dan mentoring yang saya berikan kepada murid-murid saya adalah kurangnya penekanan pada rasa hormat terhadap diri sendiri dan penerimaan atas kekurangan dan kebajikan seseorang.
Sebagai orang tua, apakah kita sudah mengajarkan anak-anak kita nilai mencintai diri sendiri; tentang menetapkan batasan yang sehat, mengetahui bagaimana mengatakan “tidak” dan “ya” ketika Anda bersungguh-sungguh, dan belajar bagaimana menjaga (hati, pikiran, perasaan) diri sendiri.
Jika Anda dibesarkan dalam budaya dan masyarakat seperti yang pernah alamis, Anda mungkin diajari untuk “mendahulukan orang lain” dan tidak terlalu mempertimbangkan kebutuhan Anda sendiri.
“Penyangkalan diri” dan “pengorbanan diri” adalah dua nilai utama yang diajarkan di masa kanak-kanak kita, dan terus ditekankan sebagai penanda “manusia yang baik, peduli dan berharga” hingga hari ini.
Sayangnya, seperti yang saya pelajari di kemudian hari, kedua nilai ini tidak mengajari saya mencintai diri sendiri, tetapi justru memunculkan rasa sakit emosional dan psikologis yang mendalam karena “merasa” menjadi “korban” atas situasi dan kondisi yang dipaksakan tanpa pemahaman yang memadai bagaimana sebaiknya menjaga diri sendiri – ataupun orang lain.
Hasil dari tidak diajari nilai cinta diri di masa kanak-kanak dan mengadopsi kedok yang diterima secara sosial sebagai martir atau korban, menimbulkan depresi, kepahitan, kecemasan, kebencian, dan harga diri yang sangat rendah.
Namun, meskipun Anda mungkin belum diajari cara mencintai diri sendiri saat tumbuh dewasa, pintu peluang masih terbuka bagi Anda.
Tetapi sebelum kita berjalan melewati pintu itu, mari kita jelajahi satu mitos besar yang terkait dengan cinta diri (dan diabadikan oleh masyarakat yang sama yang mengajari Anda untuk menjadi martir atau korban yang berfokus pada eksternal) …
#> Apakah Cinta Diri itu Egois?
Sesekali Anda mungkin mendengar secara eksplisit dinyatakan atau tersirat bahwa “cinta diri itu egois”.
Mungkin Anda hidup dalam keluarga yang mengutuk segala bentuk perawatan diri dan merayakan pengorbanan diri yang beracun serta melemahkan. Atau mungkin Anda bekerja di lingkungan di mana cinta diri dicemooh atau dilihat secara sinis.
Apa pun masalahnya, penting untuk menghentikan kesalahpahaman besar ini sejak awal.
Cinta diri tidak egois. Mengapa? Karena tanpa menjaga diri sendiri, Anda tidak mampu benar-benar memperhatikan orang lain. Cinta diri sebenarnya bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya diri Anda sendiri.
Ketika Anda mampu mencintai dan menerima diri sendiri dengan tulus, Anda mampu mencintai dan menerima orang lain dengan sepenuhnya.
Untuk menggunakan analogi, bagaimana cangkir kosong dapat digunakan untuk memuaskan dahaga yang lain? Itu tidak mungkin. Begitu pula, mustahil bagi kita untuk memberikan cinta jika kita belum memenuhi diri kita sendiri dengan cinta. Begitu sederhanana kan?
Ini adalah fakta psikologis bahwa penganiayaan terhadap diri sendiri, dapat memicu penganiayaan terhadap orang lain.
Mencintai diri sendiri, dalam prakteknya memperlakukan diri sendiri dengan “kebaikan, perhatian, dan dukungan yang sama seperti yang Anda tunjukkan kepada teman baik”.
Ketika dihadapkan pada pergumulan hidup yang sulit, atau menghadapi kesalahan, kegagalan, dan kekurangan pribadi – praktek “mencintai diri sendiri” berarti merespons dengan kebaikan – daripada penilaian diri yang keras, dan menyadari bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari pengalaman semua manusia.
Jadi, pada saat Anda mulai merasa bersalah karena mendedikasikan waktu untuk diri sendiri atau mengurus kebutuhan Anda sendiri, ingatkan diri Anda bahwa dengan mempraktikkan cinta diri sebenarnya Anda memperkuat kemampuan Anda untuk mencintai orang lain.
#> Contoh Temuan Ilmiah Tentang Cinta Diri
Beberapa jurnal ilmiah menunjukkan bahwa mempelajari cara mencintai diri sendiri itu sangat bermanfaat.
Berikut beberapa contoh temuan yang telah ditemukan :
- Penerimaan diri adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih bahagia
- Belas kasihan menghasilkan keputusan kesehatan yang lebih baik
- Berbaik hati pada diri sendiri menghasilkan lebih sedikit kecemasan dan depresi
- Belas kasihan mengurangi stres yang menyebabkan penundaan
- Perawatan diri dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda
- Cinta diri dapat mendukung Anda melalui kesulitan
Bertentangan dengan kepercayaan populer, belajar bagaimana mencintai diri sendiri bukanlah zaman baru untuk merayu – itu sebenarnya adalah salah satu keputusan paling cerdas yang dapat Anda buat dalam hidup Anda.
#> Sisi Gelap Cinta Diri
Kenyataan yang sering dihadapi oleh orang yang belajar mencintai diri sendiri adalah kebanyakan orang, kurang mendukung perubahan yang sedang Anda lakukan.
Mengapa, karena mereka juga belum tau, dan belum memahami apa yang sedang Anda lakukan. Dan tidak hanya itu, masyarakat luas akan terus membombardir Anda dengan pesan bawah sadar yang beracun, seperti:
- Anda harus membuat orang menyukai dan menerima Anda.
- Anda harus selalu mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan Anda sendiri tanpa terkecuali.
- Anda harus menyesuaikan diri dengan status quo dan menyesuaikan diri jika menyangkut orang-orang di sekitar Anda
- Anda harus tidak bahagia dan tidak puas – sama seperti kami.
Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan orang tidak suka benar-benar bahagia: sebaliknya, mereka lebih memilih kenyamanan, stabilitas, keamanan, dan kendali.
Mengapa? Karena keamanan dan prediktabilitas adalah cara paling nyaman untuk hidup sesuai dengan standar sosial budaya.
Sayangnya, pola pikir kekanak-kanakan tentang kebutuhan untuk mencari keselamatan justru yang membuat (kebanyakan) orang ragu-ragu untuk mendukung perjalanan cinta-diri Anda.
Ketika Anda berjalan di jalur yang jarang dilalui, Anda secara langsung bertentangan dengan apa yang telah diinvestasikan begitu banyak upaya orang lain – kenyamanan dan biasa-biasa saja. Mau tidak mau, Anda menjadi ancaman.
Dan seringkali kita tidak cukup berani untuk secara jujur melihat diri kita sendiri dan melakukan perubahan. Kita masih membuat pilihan, tindakan, dan pola pikir kita masih mengharapkan persetujuan orang lain.
Dan saat ada penolakan, ketidak pedulian ataupun respon negatif dari orang lain, Anda menjadi marah dan kecewa.
Ketika Anda mulai mempraktikkan cinta-diri, Anda menjadi kelihatan berbeda dari lingkungan Anda. Anda menonjol. Anda berhenti menyesuaikan diri.
Anda berhenti menjadi salah satu dari teman-teman yang menderita karena mengasihani diri sendiri dan sinisme.
Dan tiba-tiba ini menempatkan Anda pada posisi yang sangat tidak nyaman, posisi di mana Anda harus memilih antara mengambil jalan yang sempit, atau jalan yang lebar dan mudah.
Beberapa dari kita menyerah. Yang lain dari kita bertahan, tetapi akhirnya layu di bawah tekanan sosial.
Tapi kemudian, beberapa dari kita melanjutkan jalan yang sepi itu, dihibur oleh beberapa orang di jalan, tetapi sebaliknya berjuang melawan serangan gencar terus-menerus dari “kamu tidak cukup baik,” “kamu harus seperti kami”, “kamu keliru tidak sepadan”, “kamu sangat egois. “
Mencintai diri sendiri, BENAR-BENAR dan TAK TERSEDIA di ruang sosial sekarang ini, dan jika anda mampu melakukannya – merupakan pencapaian yang menakjubkan.
Ini adalah praktik yang sangat langka yang dibicarakan banyak orang, tetapi hanya sedikit yang benar-benar tahu bagaimana menjalankan apa yang dikatakan.
#> Bagaimana Mencegah Orang Lain Menyeret Anda
Seperti yang baru saja kita bahas, Anda pasti akan dihadapkan dengan orang-orang yang ragu, tidak setuju, atau langsung menentang keinginan Anda untuk menjadikan cinta diri sebagai cara hidup.
Berikut adalah cara melihat gambaran yang lebih besar dan mencegahnya menjatuhkan Anda:
1. Sadarilah bahwa orang lain takut dan kesakitan
Salah satu bagian besar dari mempelajari cara lebih mencintai diri sendiri adalah belajar untuk tidak terlalu menganggap pribadi – perlakuan orang lain terhadap Anda.
Tanyakan pada diri Anda, bagaimana orang yang hanya mengetahui cinta bersyarat bisa memberi Anda cinta tanpa syarat ?
Itu seperti mengharapkan seorang bayi untuk mendaki gunung. Itu tidak mungkin terjadi, dan tidak bisa terjadi. Karena itu, apa gunanya berduka atas hal yang tidak mungkin?
Apa gunanya menjadi sedih dan tidak bahagia karena orang-orang dalam hidup Anda yang tidak hanya tidak mendukung Anda tetapi juga berbicara menentang Anda?
Tindakan mereka sendiri, menunjukan kurangnya cinta sejati yang mereka alami. Bukankah itu sangat menyedihkan?
Kebanyakan orang tidak hanya memiliki cinta tanpa syarat, tetapi mereka juga terjebak dalam ketakutan dan kesakitan di dimensi rohani.
Ketakutan dan rasa sakit ini bersumber dari ilusi bahwa mereka terpisah dari kehidupan rohani – mereka menganggap bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki pengalaman rohani, bukan mahluk rohani yang memiliki pengalaman manusia.
Begitu Anda menyadari bahwa orang-orang yang ada disekitar Anda juga sedang ketakutan dan kesakitan, maka kesadaran itu menghilangkan prasangka buruk atas berbagai sikap yang kurang mendukung ataupun sikap buruk mereka terhadap Anda – dan itu membebaskan energi untuk memberi diri Anda lebih banyak cinta diri.
Begitu kesadaran ini hadir dalam diri Anda, Anda berhenti bereaksi terhadap negativitas mereka dan mulai merasakan belas kasihan untuk mereka – dan welas asih yang tepat, inilah yang membuat mereka terheran-heran dan terkadang cukup untuk memotivasi mereka untuk mencoba jalan yang sama.
2. Sadarilah bahwa cara orang lain memperlakukan Anda adalah cerminan dari cara mereka memperlakukan diri sendiri
Sungguh menyakitkan menjadi satu-satunya orang di lingkaran sosial Anda yang mencoba mengambil tanggung jawab atas hidup Anda.
Sungguh menyakitkan jika ditolak oleh teman, keluarga, atau keduanya karena Anda mengambil jalan yang berbeda.
Belajar bagaimana mencintai diri sendiri dengan lebih – tidak dapat disangkal, kadang-kadang masih muncul rasa sakit yang lebih parah dan di lain waktu rasanya bahagia dan menakjubkan.
Tapi jika ada pelajaran yang bisa Anda ambil dari cara orang memperlakukan Anda, ini adalah: tindakan mereka sering kali mencerminkan cara mereka memperlakukan diri sendiri.
Apakah menurut Anda orang yang mengecewakan Anda berpikir bahwa mereka lebih baik dari Anda? Seringkali jawabannya adalah “TIDAK”.
Mereka mengecewakan Anda karena mereka diancam oleh Anda dalam beberapa cara, sikap, atau bentuk. Kecuali jika mereka adalah narsisis klinis atau psikopat, tetapi kebanyakan orang merasa sangat tidak aman dan ketakutan.
Semakin Anda melawan arus, semakin Anda mengancam mereka. Pahami hal ini, dan kemampuan Anda untuk melatih cinta diri akan menjadi lebih mudah memahami dan lebih jelas.
#> Apakah Mungkin untuk “Mencintai Diri Sendiri Tanpa Syarat” ?
Kecuali Anda telah mencapai tingkat kematangan spiritual dan Keesaan yang tinggi, cinta diri tanpa syarat bukanlah sesuatu yang muncul secara alami. Sebaliknya, Anda harus berusaha untuk itu.
Sebagai makhluk spiritual yang mengalami pengalaman sebagai manusia, hidup kita dicirikan oleh pasang surut, dan vibrasi yang tinggi.
Dalam beberapa periode hidup kita, kita akan merayakan siapa kita dan merasa percaya diri dengan kemampuan kita.
Di periode lain, kita akan merasa tidak aman, jelek, tidak percaya diri, berantakan, tidak bisa dicintai, dan sama sekali menyebalkan. Ini semua NORMAL.
Faktanya, Anda mungkin melalui siklus ini dalam satu minggu atau bahkan hanya sehari!
Yang penting di sini adalah mempraktekan cinta diri secara mendalam ke dalam latihan kebangkitan spiritual Anda.
Kemudian, ketika saatnya tiba dan Anda ditantang, Anda akan dapat melatih perhatian dan kesadaran. Alih-alih terjebak dalam kebencian terhadap diri sendiri, Anda akan mampu mempraktikkan belas kasihan diri.
Alih-alih mengabaikan tubuh Anda, Anda akan tahu kapan harus mempraktikkan perawatan diri . Apakah Anda mulai mengerti gambarannya?
Ya, Anda mungkin mengalami momen mistik cinta diri dan penerimaan sepenuhnya – tetapi ini adalah momen singkat yang tidak bertahan lama.
Untuk membuat cinta diri dan penerimaan lebih menjadi pengalaman yang konsisten, Anda harus mempraktikkannya secara sadar setiap hari. Tidak ada alasan!
Jadi pesannya di sini adalah:
Jangan kesal jika Anda bergantian antara mencintai diri sendiri dan membenci diri sendiri. Itu normal untuk mengalami pasang surut.
Tetapi semakin Anda berlatih merangkul diri sendiri setiap hari, semakin Anda akan mampu menghadapi apa yang dilemparkan hidup kepada dalam hidup Anda.
Bersantai.
Beri diri Anda istirahat.
Ingatlah bahwa “mencapai” cinta diri bisa jadi hanya hal lain yang Anda alihkan untuk “mengganti perasaan” menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal.
Jadi pelan-pelan. Bersikaplah santai pada dirimu sendiri. “Apa pun yang muncul, cintai itu.” Ini berarti Anda dapat berlatih menerima dan memaafkan semua hal yang muncul dalam diri Anda, termasuk ketidakamanan, rasa malu, rasa bersalah, dan penilaian diri sendiri.
Saya akan mengajarkan lebih lanjut kepada Anda, bagaimana cara mencintai diri sendiri.
#> 7 Latihan Dan Cara Lebih Mencintai Diri Sendiri
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda praktekan – yang telah saya pelajari dan lakukan secara pribadi tentang jalan yang perlu saya lalui;
1. Belajar untuk menjadi cerdas dan berkata “TIDAK, atau itu tidak benar”
Anda akan mendengar banyak hal di jalan Anda; beberapa secara sadar dan beberapa tidak sadar.
Anda akan diberitahu bahwa tubuh Anda tidak cukup langsing, wajah Anda tidak cukup cantik, kepribadian Anda tidak cukup menawan, membuat kesalahan tidak dapat diterima, mengurus kebutuhan Anda adalah egois…dan lain sebaginya.
Tidak semua persepsi yang tidak benar dan tidak sehat ini akan segera terlihat. Beberapa dari mereka akan masuk ke dalam pikiran dan sistem kepercayaan Anda, mencemari persepsi diri Anda.
Faktanya, banyak dari persepsi beracun ini mungkin sudah pernah. Anda rasakan atau bahkan sedang Anda alami..
Tidak banyak orang yang berbicara tentang kearifan ketika harus belajar bagaimana mencintai diri sendiri dengan lebih baik dan lebih sadar.
KESADARAN merupakan kata yang terdengar membosankan, tetapi itu SANGAT penting. Misalnya, bagaimana Anda bisa mengatakan kebenaran dari kebohongan tanpa belajar bagaimana membedakannya?
Untuk belajar bagaimana menjadi cerdas, Anda perlu mempertanyakan segalanya. Ya, ini bisa melelahkan, tetapi itu sepadan dengan setiap upaya Anda. Mengapa?
Karena bersikap cerdas akan membantu Anda memilah-milah banyak sampah mental, kepercayaan kuno, dan cita-cita yang merugikan.
Belajar untuk mengatakan “TIDAK, itu tidak benar” membantu Anda menemukan apa sebenarnya kebenaran itu. Dan kebenaran selalu didasarkan pada cinta (tetapi sekali lagi, Anda harus menemukan ini sendiri).
Semakin banyak kejelasan yang Anda miliki, semakin Anda mampu mendukung dan membela diri sendiri.
2. Jadilah sahabat terbaik Anda sendiri
Apakah Anda musuh bebuyutan Anda sendiri? Jika kebanyakan dari kita berbicara kepada orang lain seperti kita berbicara kepada diri kita sendiri, kita tidak akan punya teman! Anda dengan diri Anda sendiri 24 jam sehari, 365 hari dalam setahun.
Anda berhubungan dengan diri Anda sendiri melalui semua kebaikan dan semua rasa sakit. Bukankah masuk akal berteman baik dengan diri sendiri? Bukankah itu akan membuat hidup Anda jauh lebih mudah?
Untuk mempraktikkan cinta diri, penting bagi kita untuk secara sadar mengubah hubungan kita dengan diri kita sendiri, dan memperlakukan diri kita dengan kasih sayang dan pertimbangan seperti yang kita lakukan dengan seorang sahabat.
Jadi pertanyaan saya untuk Anda adalah ini….
- Seberapa dekat Anda dengan diri Anda sendiri?
- Apakah Anda memberi semangat pada diri Anda sendiri seperti yang dilakukan seorang sahabat?
- Apakah Anda memanjakan diri dengan aktivitas menyenangkan dan menarik yang Anda sukai?
- Apakah Anda ada di sana untuk memegang tangan Anda sendiri saat segala sesuatunya menjadi berantakan?
Jika jawaban Anda adalah “tidak” atau “jarang” atau bahkan “kadang-kadang”, inilah saatnya untuk melakukan sesuatu secara berbeda.
Jelajahi bagaimana rasanya menjadi sahabat Anda sendiri. Aktivitas apa yang dapat Anda lakukan minggu ini yang menghormati filosofi ini?
3. Ubah cara Anda memandang kekurangan Anda
Jangan menilai kesedihan Anda, depresi Anda, perasaan tidak berharga Anda dengan begitu cepat, dan jangan menilai kesedihan orang lain, karena Anda benar-benar tidak tahu apa yang terbaik untuk siapa pun, karena Anda benar-benar tidak tahu lebih dari kehidupan itu sendiri.
Apa yang Anda tolak (pada orang lain atau dalam diri Anda sendiri) mungkin sebenarnya adalah obat yang sangat dibutuhkan, guru yang selama ini disalah pahami, yang sebenarnya – mengundang Anda untuk mencintai diri sendiri lebih dalam dari yang pernah Anda pikirkan.
Mungkin itulah penjaga ambang pintu hati Anda, penjaga gerbang kerajaan yang terlupakan!
Alih-alih melihat rasa bersalah, cemburu, amarah, ketakutan, kekecewaan dan kesedihan kita sebagai kutukan yang mengerikan, lihatlah itu sebagai peluang untuk tumbuh.
Sadarilah bahwa setiap orang bergumul dengan emosi universal manusia ini. Kita SEMUA terkadang merasa tidak aman, dan itu tidak masalah.
Saya ingat betapa sulitnya bagi saya untuk mengubah cara saya memandang ketidaksempurnaan saya.
Setiap kali seseorang menunjukkan kekurangan saya atau mengkritik saya dengan cara apa pun, saya akan merasa tertekan, marah, dan defensif.
Suatu hari, mursid saya berkata, “Daripada menjadi sedih dan murung, mengapa tidak melihat ini sebagai kesempatan untuk tumbuh?” Sejujurnya, saya menolak saran tersebut dalam hati – saat itu juga saya membatin, ngomong mudah karena tidak merasakan apa yang saya alami.
Tapi setelah beberapa bulan berpura-pura berubah, saya berpikir “apa-apaan ini!” dan saya mulai mencoba berubah sungguhan.
Dan betapa besar perbedaannya dalam hidup saya. Alih-alih menjadi defensif, saya mulai merasakan sengatan pada ego saya tetapi bagian lain dari diri saya mulai tenang, mulai menerima situasi kondisi yang ada tanpa tuntutan kepada orang lain, muncul rasa syukur atas kesempatan untuk tumbuh.
Jadi cobalah trik pola pikir ini. Lihat apa yang terjadi ketika Anda mulai melihat ketidaksempurnaan Anda sebagai kesempatan untuk tumbuh. Lihat apa yang terjadi ketika Anda menghadapi tantangan batin dengan rasa syukur.
4. Berlatihlah mencintai semua yang muncul
Penghakiman diri yang kritis dan mengutuk adalah antitesis dari cinta diri. Alasan inti mengapa kita bergumul begitu banyak dengan cinta diri sendiri adalah karena kita MENILAI dan MENOLAK diri kita sendiri.
Jangan salah paham. Penilaian diri tidak selalu merupakan hal yang buruk. Kita harus mampu mengukur kemampuan kita untuk mencapai tugas tertentu di tempat kerja, serta memahami kekuatan dan kelemahan kita untuk membuat pilihan cerdas.
Tidak hanya itu, penilaian diri sendiri sebenarnya dapat menyelamatkan hidup kita (misalnya “hmm, kesehatan saya sangat terganggu setelah saya marah-marah, jadi saya sebaiknya tidak langsung merespon dan menanggapi berbagai hal yang tidak sesui dengan pikiran dan maunya saya).
Tapi, inilah masalahnya. Penilaian diri menjadi racun jika digunakan untuk menilai secara negatif situasi dan kondisi yang dilihat, dirasakan – kemudian, menjelek-jelekkan, mempermalukan atau membahayakan diri kita sendiri.
Sayangnya, kebanyakan dari kita terbiasa melakukan ini. Berkat pengondisian kita sebagai anak-anak, sebenarnya dapat diterima secara sosial untuk menyebalkan diri kita sendiri karena itulah yang telah dilakukan orang lain sejak lama.
Salah satu praktik yang ampuh – tetapi belum tentu mudah – adalah belajar mencintai semua yang muncul. Dan ketika saya menulis “semua” yang saya maksud adalah segalanya!
Ketika saya menulis “cinta” yang saya maksud adalah merangkul dan menerima hal-hal baik dan buruk, nyaman dan tidak nyaman di dalam diri Anda. Saya juga menyebut ini sebagai penerimaan diri yang radikal.
Alih-alih mencoba mengalihkan perasaan Anda, terima dan cintai saja orang yang tidak Anda sukai, apalagi jika itu pasangan atau keluarga Anda.
Daripada mencoba menyelesaikan setiap kekecewaan, amarah, ketakutan, cobalah cintai saja orang diri sendiri dan orang lain apa adanya – kecuali Anda berniat untuk mengganti dengan yang lain.
Alih-alih mencoba untuk tidak mengambil sikap secara pribadi, cintai saja orang yang ada dalam hidup Anda seperti Anda mengharapkan untuk diperhatikan secara pribadi.
Alih-alih mencoba membuktikan nilai Anda, cukup cintai orang yang merasa tidak berharga, tersesat, malu, dan sendirian.
Alih-alih mencoba melompat maju dalam evolusi, cintai saja orang yang merasa ditinggalkan.
Alih-alih memiliki sesuatu untuk dibuktikan, cukup cintai orang yang datang ke pada Anda untuk bermain.
Daripada memerintah diri sendiri dan mengukur kemajuan Anda hanya sebatas melalui ketaatan rohani, kasihilah orang yang menolak atau mengecewakan Anda, dengarkan maunya mereka.
Daripada mencoba untuk percaya, cintai saja orang yang ragu. Alih-alih mencoba apa pun yang Anda coba, cintai saja orang yang membutuhkan izin.
Apa pun yang muncul – cintai itu.
Praktik penerimaan radikal yang tampaknya ‘sederhana’ ini sebenarnya membutuhkan banyak upaya dan dapat diperkuat melalui praktik sehari-hari seperti perhatian, zikir dan meditasi.
Anda dapat menerapkan filosofi ini pada apa pun dalam hidup – bahkan ketidakmampuan untuk mencintai semua yang muncul adalah kesempatan untuk memaafkan dan menerima diri Anda sendiri!
5. Pelajari seni perawatan diri
Kebanyakan dari kita sangat terputus dari tubuh, pikiran, hati, dan jiwa kita. Kita hidup di dunia yang mendorong kita untuk berfokus pada eksternal dan didorong keluar.
Tetapi belajar bagaimana mencintai diri sendiri adalah tentang pergi ke arah yang berlawanan dan mengambil sebagian energi Anda dan mengarahkannya ke dalam.
Ada banyak cara untuk mempraktikkan perawatan diri. Setidaknya ada 39 ide berbeda yang saya praktekan untuk melakukan perawatan diri saya, tetapi sebagai permulaan, saya sarankan untuk memulai dengan tubuh Anda.
Luangkan waktu setiap hari untuk berhubungan dengan fisik Anda dan jelajahi apa yang Anda butuhkan. Mungkin Anda lelah dan perlu lebih banyak tidur, mungkin otot Anda sakit dan Anda perlu melakukan beberapa peregangan, atau Anda bahkan mungkin membutuhkan makanan bergizi yang baik.
Praktik-praktik ini mungkin tampak sederhana, tetapi mereka mengirimkan pesan yang sangat langsung dan kuat ke pikiran sadar dan tidak sadar Anda bahwa Anda layak untuk dirawat!
6. Jadilah pendukung Anda sendiri dan bela diri Anda sendiri
Menjadi penasihat Anda sendiri berarti mengeksplorasi apa kebutuhan Anda dan menghormatinya, yang merupakan salah satu bentuk cinta diri.
Apa yang tidak bisa dinegosiasikan atau menjadi pemecah kesepakatan dalam hidup Anda? Apa nilai-nilai yang Anda junjung tinggi? Apa batasan Anda? Kita semua memilikinya. Mempertahankan apa yang Anda yakini adalah bentuk harga diri.
Untuk menjadi pembela Anda sendiri, Anda perlu mengeksplorasi apa yang membuat Anda merasa tidak bahagia, tertekan, atau kewalahan dalam hidup Anda.
Garis apa yang dilintasi? Di area mana Anda merasa dimanfaatkan atau diterima begitu saja? Apa yang membuat Anda merasa tidak aman?
Anda mungkin ingin menjelajahi pertanyaan-pertanyaan ini dalam jurnal Anda (dan jika Anda belum membuat jurnal, mulailah ambil satu buah buku kosong untuk memulai catatan hidup Anda yang diperlukan).
Ingatlah bahwa bersikap tegas tentang kebutuhan dan nilai Anda bukanlah sinonim untuk menjadi pribadi yang keras kepala yang menjengkelkan.
Anda tidak perlu bersuara keras, marah, atau reaktif secara emosional untuk menjadi pembela diri Anda sendiri – pendekatan itu akan menjadi bumerang dengan sangat cepat.
Sebaliknya, ketegasan yang sehat adalah tentang menghormati diri sendiri sekaligus menghormati orang lain. Beberapa bentuk kalimat Akses Bioenergi yang mungkin ingin Anda ucapkan dan ulangi untuk melatih ketegasan yang sehat, misalnya:
- “Saya dengan tenang dan tegas menghormati kebutuhan saya”
- “Saya menghormati kebutuhan saya dengan cara yang lembut dan tegas”
- “Saya membiarkan diri saya mengatakan tidak dengan jelas dan hormat”
- “Saya selalu menghormati kebutuhan, nilai, dan perasaan saya”
- “Saya membuat batasan yang jelas dan konsisten yang melindungi energi saya”
- “Saya memiliki hak untuk membela kebutuhan dan keinginan saya”
Anda juga dapat menggunakan kalimat akses Bioenergi ini kapanpun atau dengan membuatnya sendiri sesuai kebutuhan Anda.
7. Jelajahi keyakinan inti yang membuat Anda tetap kecil
Pertama, saya ingin memulai dengan mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan MENDALAM. Meskipun pada awalnya mungkin tidak tampak seperti itu, menyelam ke wilayah bawah yang lebih gelap dari pikiran Anda adalah tindakan mencintai diri sendiri.
Menggali keyakinan inti Anda (gagasan utama yang Anda miliki tentang diri Anda) dapat dan akan mengubah hidup Anda – jika Anda tahu bagaimana melakukannya dengan benar.
Untuk gambaran yang lebih mendalam ,demi kejelasan, saya akan memberi Anda beberapa contoh keyakinan inti yang bermanfaat.
Yang umum termasuk “Saya buruk”, “Ada sesuatu yang salah dengan diri saya”, “Saya tidak layak”, “Saya tidak dapat dicintai”, “Saya hancur dan tak dapat diperbaiki kembali”.
Lakukan perjalanan melalui sudut terdalam dan tergelap dari jiwa Anda. Rangkullah iblis batin Anda, temukan karunia tersembunyi Anda, dan raih tingkat pertumbuhan spiritual Anda berikutnya. Ini adalah pekerjaan yang dalam dan kuat!
Ada banyak cara untuk mengungkap dan mengubah keyakinan inti Anda. Satu praktik yang baru-baru ini saya temukan adalah seberapa kuat penggunaan cermin.
Berdirilah di depan cermin di rumah Anda dan tentukan setidaknya sepuluh menit untuk berdiri sendiri dan tidak terganggu dengan diri sendiri. Kemudian, lakukan dialog dengan diri sendiri sendiri secara jujur.
Jika ada kekurangan, akui berbagai kekurangan yang ada dalam diri Anda tersebut, terimalah apa adanya diri Anda dan katakan bahwa mulai sekarang saya akan tersenyum dengan tulus, tidak menghakimi diri sendiri, tidak menyalahkan orang lain, tidak menuntut apapun kepada orang lain dan berbagai kebaikan lainnya yang ingin Anda lakukan – sebagai bentuk Anda mencintai diri sendiri.
___________________
Langkah Anda selanjutnya…
Setelah Anda mengetahui apa itu cinta diri, bagaimana cinta diri memberikan Anda berbagai makna mendalam dalam kehidupan, meningkatkan kesadaran, menerangi jalan Anda, juga meningkatkan potensi yang Anda miliki, agar rasa cinta diri itu terus berkembang dan berproses lebih cepat mengalirkan energi positif, sehingga menghubungkan Anda dengan berbagai aspek hidup yang menjadi harapan Anda, segera tingkatkan Level Energi Anda melalui sarana Kapsul Bioenergi.
Berbagai manfaat Kapsul Bioenergi Untuk Anda silahkan Klik>> Kapsul Bioenergi Solusiku